Pasangakayu
Emak-emak di Pasangkayu Ramai-ramai Beli Ikan di Pasar, untuk Masak Spesial di 10 Muharram
Emi, salah satu warga yang ditemui di lokasi, mengatakan dirinya sengaja datang lebih awal untuk membeli ikan dalam rangka menyambut 10 Muharram
Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Menjelang 10 Muharram, ratusan warga memadati pasar tradisional di Desa Randomayang, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, Sabtu (5/7/2025).
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, terutama untuk berbelanja ikan segar dan kebutuhan dapur lainnya.
Pantauan Tribun-Sulbar.com di lokasi, suasana pasar dipenuhi keramaian. Warga tampak saling berdesakan di bawah tenda-tenda biru dan hitam milik pedagang, untuk mendapatkan ikan segar yang dijual dengan harga lebih murah dari biasanya.
Baca juga: Dugaan Korupsi Pasar Umum Mamasa Naik ke Tahap Penyidikan,Sekda dan Kepala BPKAD Sudah Diperiksa
Baca juga: Diduga Korban Salah Tangkap saat Eksekusi Lahan Ricuh di Polman, Kapus Alu Dirawat Intensif
Sejumlah pembeli bahkan rela datang sejak pagi hari agar bisa memilih ikan terbaik.
Emi, salah satu warga yang ditemui di lokasi, mengatakan dirinya sengaja datang lebih awal untuk membeli ikan dalam rangka menyambut 10 Muharram.
"Sudah jadi kebiasaan kalau jelang 10 Muharram, kami masak yang spesial di rumah. Biasanya ikan kuah asam atau ikan goreng lengkap dengan sambal. Jadi saya ke sini memang niat untuk belanja," kata Emi.
Sementara itu, Nadia, warga lainnya, mengaku datang ke pasar bukan karena tradisi, melainkan karena harga ikan sedang turun.
"Saya tidak ada niat khusus, cuma memang harganya lagi murah, jadi sekalian belanja lebih banyak dari biasa," ujarnya.
Seorang pedagang ikan, Mansur, membenarkan bahwa lonjakan pembeli ini rutin terjadi setiap tahun menjelang 10 Muharram.
“Sudah biasa, kalau masuk bulan Muharram, apalagi menjelang tanggal 10, pasti ramai begini. Kami para pedagang juga sudah siap, stok ikan ditambah,” jelasnya.
Mansur menambahkan, jenis ikan yang paling laris antara lain ikan bandeng, tongkol, dan cakalang. Ia mengaku dalam sehari bisa menjual dua kali lipat dari hari-hari biasa.
“Biasanya sehari bisa jual 20 kilo, hari ini bisa sampai 50 kilo,” ucapnya.
Selain ikan, beberapa warga juga terlihat membeli perlengkapan dapur seperti bumbu dapur, sayuran, hingga wadah plastik.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian warga memang tengah bersiap untuk memasak dalam jumlah besar, kemungkinan untuk keluarga atau acara makan bersama.
Tradisi menyambut 10 Muharram di wilayah Pasangkayu masih kental, terutama di desa-desa.
Sebagian warga menjadikannya sebagai momentum berkumpul dan berbagi makanan bersama keluarga dan tetangga, meski tidak semua mengikuti tradisi tersebut secara khusus.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan
Tradisi Muharram
10 Muharram
keutamaan bulan Muharram
warga Pasangkayu
penjual ikan
Pasar Desa Randomayang
Pasangkayu
Sulawesi Barat
Anggota DPRD Pasangkayu Minta Pemprov Segera Perbaiki Jembatan Kayumaloa Terancam Putus |
![]() |
---|
Abrasi Sungai Mengancam Kebun Warga di Desa Randomayang Pasangkayu |
![]() |
---|
PGRI Pasangkayu Gelar Konferensi, Pemkab Harap Pengurus Baru Perkuat Kolaborasi Pendidikan |
![]() |
---|
Harga Beras Melonjak, Warga Pasangkayu Dihantui Isu Beras Oplosan, Tak Tergiur Harga Murah |
![]() |
---|
Warga Desa Pakava Pasangkayu Gotong Royong Perbaiki Gorong-Gorong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.