Ricuh Eksekusi Rumah

Diduga Korban Salah Tangkap saat Eksekusi Lahan Ricuh di Polman, Kapus Alu Dirawat Intensif

Awaluddin menyebut korban sempat di bawa ke Mapolres Polman, saat sore hari, dia dibawa ke rumah sakit lantaran lukanya semakin parah

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Abd Rahman
FAHRUN RAMLI
KAPUS ALU : Kondisi Kapus Alu bernama Jamaludin (55) saat menjalani perawatan intensif di RSUD Hajja Andi Depu Polman, Sulbar, Sabtu (5/7/2025). Jamaluddin mengalami luka serius usai ditangkap polisi saat eksekusi lahan berakhir ricuh di Desa Katumbagan Lemo, Campalagian pada Kamis (3/7/2025) kemarin. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN- Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Alu bernama Jamaludin (55) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) harus menjalani perawatan intensif di RSUD Hajja Adin Depu Polman, Sabtu (5/7/2025).

Usai mengalami sejumlah luka pada bagian kepala dan telah menjalani operasi pada Jumat (4/7/2025) kemarin.

Jamaluddin mengalami luka serius usai ditangkap polisi saat eksekusi lahan berakhir ricuh di Desa Katumbagan Lemo, Campalagian pada Kamis (3/7/2025) kemarin.

Saudara korban, Awaluddin menyebut adanya dugaan salah tangkap terhadap Jamaludin saat proses eksekusi lahan yang berakhir ricuh.

Baca juga: Misteri dan Pesona Gunung Gandang Dewata,Puncak Tertinggi di Sulbar dengan Mitos Gendang Dewa

Baca juga: Harga Tomat di Pasangkayu Tembus Rp 30 Ribu Per Kg, Pedagang Batasi Pembelian

Awaluddin menceritakan korban saat itu berada di lokasi eksekusi lahan lantaran hendak menjaga rumah mertuanya.

"Pak Jamaludin dan mertuanya tidak terkait dengan proses eksekusi itu, namun rumahnya berada di pinggir jalan berjarak dekat di lokasi kejadian eksekusi, jadi Jamaludin ini menjaga itu rumah jagan sampai ada yang rusak," kata Awaluddin kepada wartawan.

Dia menegaskan Jamaludin tidak aktif bergabung bersama warga yang ikut melawan saat eksekusi lahan berujung ricuh.

Awaluddin menegaskan tidak ada foto dan video Jamaludin yang menjadi bukti ikut melempar ke arah polisi.

"Saat itu dia hanya berdiri menonton, tiba-tiba ada polisi yang mengarahkan Jamaludin untuk masuk ke dalam rumah agar tidak terkena lemparan batu," ungkapnya.

Disebutkan Jamaludin berada di dalam rumah saat beberapa polisi masuk mengeledah rumah mertuanya itu.

Jamaluddin yang saat itu berada di dalam rumah kata Alauddin langsung ditangkap dan dibawa ke mobil truck polisi.

Awaluddin menyebut korban sempat di bawa ke Mapolres Polman, saat sore hari, dia dibawa ke rumah sakit lantaran lukanya semakin parah.

Keluarga korban mendapat kabar dari pihak kepolisian langsung mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisinya.

"Jadi bagi saya ini semacam salah tangkap, karena saudara saya ini tidak ikut dalam massa yang melawan, bahkan sempat dia mau mengungsi sebelum eksekusi lahan namun diminta menjaga rumah mertuanya," tegas Awaluddin.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan dari pihak kepolisian soal dugaan adanya salah tangkap terhadap Kapus Alu Jamaluddin.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved