Pembunuhan Polman

17 Hari Setelah Penembakan di Polman, Ibu Korban Ungkap Rasa Sakit dan Kekecewaan Via Media Sosial

Banyak yang turut menyuarakan keprihatinan atas lambannya pengungkapan kasus yang telah gegerkan warga setempat.

Editor: Nurhadi Hasbi
tangkapan layar
PENEMBAKAN - Curhatan hati dan kekecewaan ibu korban penembakan di Polman. 17 hari pasca anaknya tewas ditembak pelaku belum terungkap. 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Ibu korban penembakan di Campalagian Polman, Sulawesi Barat, Rasniati Mursid, tumpahkan rasa sakit dan kekecewaan di media sosial 17 hari pasca anaknya Husain tewas ditembak.

Ia menyoroti proses hukum yang dinilai lambat.

Hingga kini polisi belum mengungkap pelaku penembakan Husain.

Dalam unggahan yang kini viral, Rasniati mencurahkan isi hatinya tentang kehilangan mendalam sekaligus kekecewaan terhadap proses hukum dinilai berjalan lambat, Senin (06/10/2025). 

Baca juga: 10 Hari Kematian Husain Belum Terungkap, Ibu dan Istri Korban Penembakan Datangi Polres Polman

“Sudah 17 hari anakku pergi dengan cara tragis. Hati ini belum sembuh dari luka kehilangan, tapi semakin sakit karena pelakunya belum juga tertangkap,” tulisan ibu korban Rasniati Mursid dalam unggahan di akun pribadinya.

Unggahan itu sontak memicu gelombang empati dari warganet. 
Berbagai macam komentar berisi doa dan dukungan membanjiri kolom komentarnya.

Banyak yang turut menyuarakan keprihatinan atas lambannya pengungkapan kasus yang telah gegerkan warga setempat.

Kasus penembakan yang menewaskan korban Muhammad Husain (35) itu terjadi dua pekan lalu di wilayah kecamatan Campalagian,Kabupaten Polewali Mandar.

Sejak kejadian, pihak kepolisian telah melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti di lokasi. 
Namun hingga kini, identitas pelaku masih menjadi misteri.

“Kami berharap ada keadilan untuk almarhum. Jangan biarkan pelaku bebas berkeliaran sementara kami menanggung duka tanpa kepastian,” ungkap ibu Korban. 

Namun di balik rasa sedih dan kecewa itu, sang ibu tetap menunjukkan keteguhan iman dan doa tulus.

Dalam unggahan yang sama, ia juga menyampaikan harapan agar para penegak hukum yang menangani kasus ini selalu berada dalam lindungan Allah SWT. 

“Saya hanya bisa berdoa, semoga para penegak hukum yang berjuang mencari keadilan untuk anak saya selalu dalam lindungan Allah SWT,” tulisnya.

Kini, seruan keadilan dari keluarga korban pun terus bergema di media sosial.

Warganet berharap, curahan hati seorang ibu yang kehilangan buah hatinya ini menjadi pengingat bagi penegak hukum agar tidak berhenti sampai kebenaran terungkap.

“Kami tidak minta apa-apa, hanya keadilan untuk anak kami,” tutup sang ibu.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved