Gaji Pegawai RSUD Telat

Gaji Pegawai Kontrak RSUD Sulbar Telat Dua Bulan, Pihak RS Ngaku Tunggu Klaim Pencairan BPJS

Gaji termasuk para sekuriti yang menjaga keamanan, sopir yang memastikan mobilitas, dan petugas pengantar tabung oksigen yang krusial bagi pasien. 

Penulis: Andika Firdaus | Editor: Ilham Mulyawan
Andika Firdaus/Tribun-Sulbar.com
Korban Kecelakaan - RSUD Regional Sulawesi Barat, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (22/4/2025). Pihak IGD RSUD Sulbar arahkan pasien ke rumah sakit lain padahal sudah pendarahan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sejumlah pegawai kontrak di Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), mengaku belum menerima gaji mereka selama dua bulan terakhir. 

Situasi ini menimbulkan keresahan di kalangan para petugas yang sangat bergantung pada upah tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Menurut sumber Tribun-Sulbar.com yang enggan disebutkan namanya, penundaan pembayaran gaji ini bukan kali pertama terjadi, namun kali ini dampaknya dirasakan sangat berat. 

"Mulai dari bulan Mei dan Juni, seperti sekuriti, perawat, sopir ambulance dan petugas pengantar tabung oksigen sampai saat ini belum terbayarkan," ungkap sumber tersebut kepada Tribun-Sulbar.com pada Rabu (2/7/2025).

Baca juga: Pertek Job Fit Batal Gara-gara ASN Diduga Pernah Terlibat Tipikor, Wagub Salim: Sudah Ditangani BKN!

Baca juga: Viral Hujan Es di Bonehau Mamuju BMKG Sebut Awan Cumulonimbus, Ditakuti Pilot Pertanda Cuaca Ekstrem

Ia menambahkan, biasanya gaji mereka terbayarkan dalam rentang waktu sebulan. 

Namun, kali ini penundaan telah mencapai dua bulan, membuat para pegawai kesulitan mengatur keuangan dan memenuhi kebutuhan dasar.

"Dan biasanya kalau terbayarkan  gaji yang mereka terima tidak full hanya gaji bulan lalu yang terbayarkan. Ini sudah lewat dua bulan dan sudah masuk bulan ketiga dan belum ada kepastian,"ungkapnya.

Penundaan gaji ini berdampak pada berbagai posisi vital di rumah sakit. 

Ini termasuk para sekuriti yang menjaga keamanan, sopir yang memastikan mobilitas, dan petugas pengantar tabung oksigen yang krusial bagi pasien. 

"Peran mereka sangat penting dalam menjaga kelancaran operasional dan pelayanan di RS Regional Sulbar, salah satu fasilitas kesehatan utama di provinsi ini,"terangnya.

Ia berharap agar pihak rumah sakit segera mengambil tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah ini, demi keberlangsungan hidup mereka dan keluarga. 

Sementara itu, Kasubag Kepegawaian RSUD Regional, Sulaiman, menjelaskan tenaga kontrak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) memang belum bisa dibayarkan gajinya karena masih menunggu pencairan dana klaim dari BPJS Kesehatan

"Informasi dari pembendaharaan, tenaga-tenaga kontrak BLUD itu memang belum terbayarkan gajinya karena menunggu pencairan dana dari klaim BPJS Kesehatan. Nah, itu yang belum cair sehingga menghambat pembayaran untuk tenaga-tenaga kontrak BLUD karena pencairannya itu lewat BPJS untuk dananya," terang Sulaiman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (3/7/2025).

Ia menambahkan, klaim terakhir dari BPJS baru sampai bulan April kemarin, dan saat ini masih menunggu pencairan untuk bulan Mei dan Juni. 

"Kalau sudah cair itu, kita upayakan juga bayarkan tenaga kontrak. Kami tidak bisa memprediksi karena BPJS yang tentukan itu. Seandainya tidak tertunda, pasti segera juga kami tuntaskan gaji kontrak," kata dia.

Ia juga menyoroti kompleksitas proses klaim yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh para pegawai kontrak. 

"Terkadang teman-teman kontrak itu tidak paham kondisinya seperti itu, mungkin ada data-data yang disetor ke BPJS untuk mengklaim dan itu cukup rumit makanya memakan waktu lama," pungks Sulaiman. (*)

Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved