Viral Hujan Es

Viral Hujan Es di Bonehau Mamuju BMKG Sebut Awan Cumulonimbus, Ditakuti Pilot Pertanda Cuaca Ekstrem

Abid menyebut, potensi hujan disertai hujan es masih dapat terjadi di wilayah Sulawesi Barat hingga beberapa hari ke depan.

Editor: Ilham Mulyawan
Tribunnews
Ilustrasi cuaca buruk, hujan deras disertai petir dan angin kencang - Awan cumulonimbus merupakan jenis awan yang seringkali membawa hujan lebat dan bahkan petir. Awan ini membesar secara vertikal, bukan horizontal, sehingga bisa berbentuk seperti jamur menjulang dan umumnya ditakuti dalam dunia penerbangan, sebab awan ini tidak hanya besar dan menjulang tinggi, tapi juga bisa membawa cuaca ekstrem seperti hujan deras, petir, angin kencang, bahkan angin tornado.   

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sedang viral di media sosial, sebuah video yang diunggah warga di Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat memperlihatkan hujan yang tak biasa.

Bukannya hujan air, tapi hujan yang menurunkan es.

Video ini diunggah di beberapa akun media sosial, dan disebutkan kejadiannya pada Rabu (2/7/2025).

Dalam video berdurasi 39 detik, terlihat warga sekitar dikejutkan fenomena tersebut, hingga menjadi perbincangan warganet, sebab guyuran hujan disertai butiran es berukuran kecil.

Menurut Badan Meterelogi, Klimatologi dan eofisika (BMKG) Tampa Padang Mamuju, hujan es umum terjadi terutama di musim pancaroba atau peralihan musim.

Baca juga: Profil Hilton Pratama Mantong Siswa SMA 1 Mamuju Terpilih Anggota Paskibraka Tugas di Istana Merdeka

Baca juga: Tarif Ojol Naik 15 Persen, Pengemudi di Mamuju Bersyukur tapi Khawatir Pelanggan Beralih

"Saat musim peralihan, kondisi atmosfer bisa sangat tidak stabil dan cepat berubah-ubah. Hal ini meningkatkan potensi terbentuknya awan cumulonimbus, yang dapat menyebabkan hujan es," jelas Forecaster BMKG Stasiun Tampa Padang Mamuju, Abid Adika Juharsa saat ditemui di Kantor BMKG, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar, Kamis (3/7/2025).

Awan cumulonimbus merupakan jenis awan yang seringkali membawa hujan lebat dan bahkan petir. 

Hujan es biasanya terjadi bersamaan dengan hujan lebat dari awan jenis ini.

Abid menyebut, potensi hujan disertai hujan es masih dapat terjadi di wilayah Sulawesi Barat hingga beberapa hari ke depan.

"Sampai dengan tanggal 7 Juli 2025, kami masih melihat adanya potensi hujan intensitas sedang, yang juga dapat diikuti oleh fenomena hujan es," ujarnya.

Beberapa wilayah yang diperkirakan berpotensi mengalami hujan disertai es antara lain Kabupaten Mamasa, Mamuju, dan Mamuju Tengah.

"Secara umum, semua wilayah di Sulbar bisa saja mengalami hujan es selama ada awan cumulonimbus. Namun, untuk beberapa hari ke depan, tiga wilayah itu menjadi daerah yang berpotensi tinggi," tambahnya.

Abid mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya hujan es, terutama jika butiran es berukuran besar.

"Hujan es bisa berbahaya. Jika ukurannya cukup besar, bisa menyebabkan cedera pada manusia atau kerusakan pada benda yang terkena," terangnya.

Awan Cumulonimbus terbentuk karena ketidakstabilan atmosfer, dan dapat terbentuk sendiri atau berkelompok. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved