Pemkab Mateng

Cegah Praktek Korupsi di Mamuju Tengah, Pemkab Kolaborasi Kajari Kampanye Antikorupsi

Ia menegaskan, langkah pencegahan harus diutamakan sebelum penindakan hukum dilakukan.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
KAMPANYE ANTI KORUPSI - Pemkab Mateng bersama Kajari Mamuju melaksanakan kampanye antikorupsi di Aula A Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (6/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Mamuju Tengah bersama Kajari Mamuju menggelar kampanye antikorupsi yang melibatkan 54 desa di lima kecamatan.
  • Bupati Arsal Aras menegaskan gerakan ini bukan seremonial, tapi langkah nyata memperkuat transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
  • Program difokuskan pada edukasi, penguatan pelayanan publik, pembentukan satgas antipungli, dan kolaborasi masyarakat.
 

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, kolaborasi dengan Kejaksaan Negeri (Kajari) Mamuju menggelar kampanye antikorupsi, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan ini diikuti perwakilan 54 desa dari lima kecamatan di Mamuju Tengan. 

Bupati Mamuju Tengah, Arsal Aras, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Baca juga: Bupati Arsal Kunjungi RSUD Mateng, Pastikan Pelayanan Kesehatan Prima bagi Masyarakat

“Kampanye ini tidak hanya bersifat seremonial, tapi menjadi gerakan sistematis yang menyasar seluruh jajaran pemerintahan desa, ASN, dan masyarakat luas,” ujar Arsal kepada Tribun-Sulbar.com di Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Kecamatan Tobadak.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan Kejaksaan menjadi kunci utama dalam mencegah praktik korupsi sejak dini.

Ia menegaskan, langkah pencegahan harus diutamakan sebelum penindakan hukum dilakukan.

Sebagai bentuk nyata, kampanye antikorupsi tersebut akan diwujudkan melalui sejumlah program.

Di antaranya edukasi dan sosialisasi, penguatan sistem pelayanan publik, pembentukan satuan tugas (satgas) antipungli, serta kemitraan bersama masyarakat.

“Dengan kampanye ini diharapkan muncul efek jera dan kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bersama yang menghambat pembangunan,” tutupnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved