Pemkab Mateng

Wabup Mateng Tegaskan Tidak Ada Lagi Anak Putus Sekolah saat Serahkan Penghargaan ke Disdikbud

Wakil Bupati (Wabup) Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Askary Anwar menyerahkan piagam penghargaan kepada Disdikbud

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
PENGHARGAAN- Gelora Award 2025 - Wakil Bupati Mateng, Askary Anwar menyerahkan piagam penghargaan kepada Kadisdikbud Mateng, Marhuding di Aula A Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (6/11/2025). (Sandi/Tribun) 

 

Ringkasan Berita:
  • Wakil Bupati (Wabup) Mamuju Tengah, Askary Anwar, menyerahkan piagam penghargaan Gelora Award 2025 kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mateng.
  • Penghargaan ini diberikan bukan sekadar seremonial, tetapi sebagai dukungan terhadap pengaplikasian nyata untuk memberantas Anak Putus Sekolah (ATS) di Mateng.
  • Inovasi ini akan dijalankan dan didukung oleh program-program beasiswa, yaitu Beasiswa Kuaat dan Beasiswa Taki Sola.

 


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Wakil Bupati (Wabup) Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Askary Anwar menyerahkan piagam penghargaan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mateng dalam ajang inovasi Gelora Award 2025.

Askary menyebutkan, pemberian penghargaan bukan hanya sekedar seremonial belaka.

Tetapi lebih kepada pengaplikasian dalam memberantas Anak Putus Sekolah (ATS) di Mamuju Tengah.

Baca juga: 4 Shio Hari Ini Kamis 6 November 2025 Apes, Monyet Kehilangan Uang Jika Terlibat Bisnis Mencurigkan

Baca juga: FPPI Mamuju Tolak Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Ia berharap, dengan hadirnya inovasi "Putus Sekolah adalah Maut", diharapkan mampu menyelesaikan persoalan ATS di Mamuju Tengah.

"Hadirnya inovasi ini diharapkan mampu menghapus ATS di Mamuju Tengah," kata Askary ditemui di Kantornya, Kantor Bupati Mateng, Jl Tammauni Pue Ballung, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng, Kamis (6/11/2025).

Sementara itu, Kepala Disdikbud Mateng, Marhuding menyampaikan, inovasi "Putus Sekolah adalah Maut" adalah kata kiasan.

Dimana kiasan tersebut menggambarkan betapa buruk dan mematikannya dampak putus sekolah bagi individu dan masyarakat. 

Maut diartikan, ancaman serius terhadap masa depan anak.

Seperti, terbatasnya peluang kerja di masa depan yang berujung pada pengangguran dan kemiskinan, serta peningkatan risiko kenakalan dan kriminalitas. 

Putus sekolah dapat menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang menurun dari generasi ke generasi.

Hal itu dikarenakan ketidakmampuan mendapat pekerjaan layak. 

"Inovasi ini merupakan langkah kecil untuk perubahan besar, karena setiap anak berhak untuk terus sekolah," ungkapnya. 
 
"Inovasi ini bukan hanya slogan, tapi kedepannya kita harus jalankan inovasi ini dengan didukung beasiswa Kuaat, dan Taki Sola," pungkasnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved