Bapperida Sulbar
Kepala Bapperida Sulbar Junda Maulana Dorong Tim Inovasi OPD Kreatif Ciptakan Terobosan
Menurut Junda, Sulbar saat ini telah naik peringkat dari kategori kurang inovatif menjadi inovatif berdasarkan penilaian indeks inovasi daerah.
Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Indeks Inovasi Daerah, di ruang rapat RPJMD, Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar, Jl H Abd Malik Pettana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju. Selasa (1/7/2025).
Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk membina dan mendorong tim inovasi yang telah dibentuk di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar semakin produktif menciptakan terobosan.
“Kegiatan hari ini adalah untuk membimbing para inovator-inovator di OPD. Kita sudah bentuk tim inovasi untuk mengembangkan gagasan-gagasan baru,” ujar Junda.
Menurut Junda, Sulbar saat ini telah naik peringkat dari kategori kurang inovatif menjadi inovatif berdasarkan penilaian indeks inovasi daerah.
Nilai indeks inovasi meningkat dari 29 poin pada tahun sebelumnya menjadi 49,5 poin tahun ini.
Baca juga: Data Distapang Sulbar, Hanya Mamuju dan Polman Punya OKKPD dengan Nilai Baik
Baca juga: Uang Rp54,5 Juta Milik Lansia di Mapilli Polman Hilang Digondol Maling Saat Pemilik Salat Subuh
Menurutnya, peningkatan inovasi bukan hanya demi capaian administratif, tetapi juga menjadi media utama dalam mengejar target-target pembangunan ambisius Sulbar ke depan, sebagaimana tertuang dalam rencana 2025–2029.
“Masalah pembangunan kita kompleks. Baik dari sisi pemerintahan, ekonomi, sosial, hingga stunting. Kita butuh lompatan, dan itu hanya bisa dicapai dengan cara baru, yaitu inovasi,” jelas Junda.
Dalam RPJMD mendatang, kata Junda, sejumlah target besar telah ditetapkan.
Misalnya, pertumbuhan ekonomi ditargetkan naik dari 4,8 persen menjadi 8 persen.
Angka kemiskinan ingin ditekan dari 10,71 persen menjadi 5–6 persen atau turun rata-rata 1 persen per tahun.
Angka stunting yang kini masih di angka 35 persen juga ditargetkan turun drastis dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menjadi fokus peningkatan.
Junda menyebut pentingnya kolaborasi antara inovasi dan riset dalam perencanaan pembangunan agar setiap kebijakan benar-benar menyasar akar persoalan.
“Saya ajak teman-teman di OPD untuk melihat masalah di instansinya masing-masing dan menciptakan inovasi sebagai solusi. Kalau kita mau capai target optimis, maka harus ada kreativitas dan terobosan di tiap sektor,” pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi
Bapperida Sulbar Kumpulkan 19 OPD Tegaskan Stop Program Tak Relevan Fokus Stunting dan Kemiskinan |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Dorong Alokasi Anggaran BPJS di APBD 2026 untuk Perlindungan Sosial Inklusif |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Akan Ukur IPKD Hingga Kabupaten Cek Efektivitas Hingga Transparansi Keuangan Daerah |
![]() |
---|
Bapperida Sulbar Bahas Kematangan Hub JIPP, Simpul Pengembangan Inovasi Layanan Publik |
![]() |
---|
Perluas Perlindungan Pekerja Desa, Bapperida Sulbar Dorong Jaminan Sosial hingga Tingkat Akar Rumput |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.