Berita Mamuju Tengah

Warga Prihatin Lihat Tugu BKM Mamuju Tengah Tak Terawat, Huruf Kecamatan Miring dan Copot

Belum lagi, beberapa warga yang mampir di tugu biasa sandar atau menekan tulisan sehingga goyang dan akhirnya copot

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Ilham Mulyawan
sandi Anugrah
Tugu Rusak - Tulisan nama kecamatan di Tugu Benteng Kayu Mangiwang, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, rusak dan copot, Minggu (15/6/2025). (Sandi/Tribun) 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Tugu Benteng Kayu Mangiwang (BKM) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) kondisinya tak terawatt.

Cat banyak kusam, ditambah sejumlah huruf membentuk nama kecamatan se-Mamuju Tengah juga rusak.

Hurufnya miring tak tertata rapi lagi.

Padahal, tugu ini merupakan ikon Mamuju Tengah dan nampak jelas Ketika kita baru memasuki jantung Ibu Kota, pertigaan jalan Trans Sulawesi dan Poros Tobadak.

Menurut keterangan warga, Rusmin, Tugu ini dibangun tahun 2019 silam.

Baca juga: Mamuju Tengah Kabupaten Pertama di Sulbar Rampungkan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Baca juga: 6 Perbedaan Lego Duplo dan Lego Classic, Asyik yang Mana?

Dengan ketinggian tugu mencapai 24 meter.

Kemudian dikelilingi tulisan nama-nama Kecamatan di Mamuju Tengah, seperti Topoyo, Tobadak, Karossa, Budong-budong dan Pangale.

"Bangunan ini menjadi ikon monumental bagi Bumi Lalla’ Tassisara’ ini, julukan Kabupaten Mamuju Tengah," ucap Rusdin saat ditemui di kediamannya, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Minggu (15/6/2025).

"Namun sayang, kondisi tugu sudah perlahan memprihatinkan," tambahnya.

Menurutnya, kondisi tugu sudah banyak yang rusak dan retak.

Selain itu, sejumlah huruf tulisan nama-nama Kecamatan sudah banyak yang lepas bahkan copot.

"Ini sangat memprihatikan, tugu yang menjadi kebanggaan kita semua, sering di rusak orang-orang tak bertanggung jawab," kesalnya.

Ia menambahkan, tangan-tangan nakal remaja sering merusak huruf di Tugu.

"Biasanya anak-anak muda nongkrong tengah malam, atau ada acara besar di sini membuat mereka merusak hurufnya," bebernya.

"Belum lagi, beberapa warga yang mampir di tugu biasa sandar atau menekan tulisan sehingga goyang dan akhirnya copot," lanjutnya.

Olehnya itu, ia berharap ada pengawasan ketat dari Pemerintah untuk menjaga tugu yang menjadi kebanggaan masyarakat Mamuju Tengah. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved