Berita Sulbar

14 Ribu Nelayan di Sulbar Sudah Punya BPJS Ketenagakerjaan Lewat Program Sehat SDK JSM

Ini adalah bagian dari program Sulbar Sehat digagasa Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. 

Editor: Munawwarah Ahmad
suandi
Podcast Gebrakan sang pemimpin - Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka saat memaparkan program kerja 100 hari SDK - JSM dalam podcast bersama Tribun Sulbar, Jumat (30/5/2025) lalu 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - 14 ribu nelayan di Sulawesi Barat (Sulbar) sudah terdaftar BPJS ketenagakerjaan.

Ini adalah bagian dari program Sulbar Sehat digagasa Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga. 

Di masa 100 hari kerja, hal ini sudah tercapai. 

Baca juga: Relawan Majene Open Donasi untuk Adik Aldi Penderita Gagal Ginjal, Berhenti Berobat Karena Biaya

Baca juga: Polisi Ungkap Motif Suami Diduga Habisi Nyawa Istri Pakai Selimut di Mamuju

Termasuk peningkatan layanan kesehatan dan perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat rentan, khususnya nelayan.

Dalam wawancara khusus bersama Tribun-Sulbar.com pada Jumat (30/5/2025) di kediaman pribadinya, SDK memaparkan program unggulan bertajuk "Sulbar Sehat" yang kini telah berjalan secara optimal.

“Program Sulbar Sehat sudah berjalan 100 persen. Masyarakat kini cukup menunjukkan KTP untuk mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan, tanpa perlu lagi kartu BPJS,” jelas SDK.

Menurutnya, sistem ini akan sangat membantu masyarakat yang sebelumnya terkendala administrasi atau tunggakan iuran BPJS. 

Meskipun begitu, SDK mengakui masih ada pengecualian, terutama bagi pemegang BPJS mandiri yang belum melunasi kewajiban.

“Kalau pakai BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran), insya Allah tanpa kartu pun tetap akan dilayani,” tambahnya.

Ia menambahkan, Sulbar dikenal sebagai wilayah dengan populasi nelayan yang besar, namun sayangnya banyak dari mereka masih masuk dalam kategori miskin. 

SDK menyoroti kondisi ini dengan serius, terutama karena sektor perikanan kini mengalami penurunan Nilai Tukar Nelayan (NTN), yang mencerminkan penurunan kesejahteraan mereka.

“Dulu nelayan kita tangguh, sekarang nilai tukarnya turun. Beban hidup mereka berat, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga konsumsi,” katanya.

Untuk itu, pemerintah provinsi tak hanya memberikan layanan kesehatan gratis, tetapi juga menyasar kebutuhan pendidikan anak-anak nelayan melalui program beasiswa. 

Selain itu, SDK menegaskan bahwa pihaknya turut memperbaiki sumber penghidupan masyarakat dengan memberikan bantuan peralatan seperti mesin katinting dan alat tangkap ikan.

Namun, yang tak kalah penting adalah perlindungan dari risiko kerja. 

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved