Buaya Mamuju Tengah

Warga Resah, Pengelola Ancam Lepas 50 Buaya Penangkaran Babana jika Pemerintah Tak Bertindak

Ia berharap, pelepasan tidak dilakukan di area padat penduduk, tetapi jauh dari pemukiman warga.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
PENANGKARAN BUAYA - Buaya di penangkaran Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Warga Babana resah setelah pengelola penangkaran mengancam melepas sekitar 50 buaya akibat kurangnya perhatian pemerintah.
  • Seorang buaya sudah dilepas ke pantai sebagai bentuk protes karena pengelola kewalahan menyediakan pakan.
  • Warga meminta pelepasan tidak dilakukan di area permukiman dan pemerintah segera bertindak untuk mencegah ancaman keselamatan.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Warga Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat resah dengan kabar potensi pelepasan puluhan buaya dari penangkaran di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Hal tersebut kikarenakan, buaya-buaya tersebut dikhawatirkan menyerang manusia.

Zul, warga setempat, menyampaikan ke khawatirannya, jika buaya-buaya itu dilepasliarkan di pantai Babana, masyarakat akan was-was beraktivitas di laut.

Baca juga: Warga Desa Bambaira Dikejutkan Kemunculan Buaya di Pantai, Warga Diminta Waspada

"Kasian masyarakat Pak," ucap Zul ditemui di Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Mateng, Kamis (20/11/2026)

Ia berharap, pelepasan tidak dilakukan di area padat penduduk, tetapi jauh dari pemukiman warga.

"Kalau memang ada niat untuk melepaskan ke alam liar, sebaiknya di tempat jauh, jangan kayak kemarin di sekitar area pantai Babana," pintanya.

Sebelumnya, seekor buaya dari penangkaran di lepaskan buntut protes pengelola terhadap pemerintah dan instansi terkait yang dinilai tidak peduli.

Buaya itu dilepaskan di pantai Babana, Kecamatan Budong-budong, Mateng pada Rabu 19 November 2025 kemarin.

Aksi pengelola melepaskan buaya tersebut disaksikan warga setempat.

Pengelola Penangkaran, Rusli mengatakan, sejauh ini ia kewalahan memenuhi pakan buaya-buaya tersebut.

Sehingga, ia nekat mengambil langkah awal, melepaskan seekor buaya dari penangkarannya di pantai Desa Babana, Kecamatan Budong-budong pada Kamis 20 November 2025 kemarin.

"Saya nekat karena pemerintah hanya selalu memberi janji-janji tanpa realisasi," ungkapnya.

Ia bahkan menegaskan, jika pemerintah dan instansi terkait tidak juga peduli terhadap keberlangsungan hidup buaya di penangkaran, maka pihaknya akan melepaskan seluruh buaya tersebut.

"Jumlahnya sekitar 50 ekor," pungkasnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved