Mamuju Tengah

Krisis Pakan! 50 Ekor Buaya di Penangkaran Babana Mamuju Tengah Terancam Dilepas ke Alam

Pengelola Penangkaran, Rusli mengatakan, mereka mulai kewalahan mengurusi buaya-buaya tersebut karena ia sulit memenuhi pakan

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah
PENANGKARAN BUAYA - Buaya di penangkaran Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis (20/11/2025). (Sandi/Tribun) 
Ringkasan Berita:
  • Puluhan buaya di penangkaran Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat terancam di lepasliarkan.
  • Pengelola Penangkaran, Rusli mengatakan, mereka mulai kewalahan mengurusi buaya-buaya tersebut karena ia sulit memenuhi pakan hewan predator tersebut.
  • Rusli berencana melepaskan 50 ekor buaya ke alam karena dia tidak sanggup memberikan makan buaya

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Puluhan buaya di penangkaran Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat terancam di lepasliarkan.

Pengelola Penangkaran, Rusli mengatakan, mereka mulai kewalahan mengurusi buaya-buaya tersebut karena ia sulit memenuhi pakan hewan predator tersebut.

Sehingga, ia nekat mengambil langkah awal, melepaskan seekor buaya dari penangkarannya di pantai Desa Babana, Kecamatan Budong-budong pada Kamis 20 November 2025 kemarin.

"Saya nekat karena pemerintah hanya selalu memberi janji-janji tanpa realisasi," ungkap Rusli kepada Tribun-Sulbar.com.

Baca juga: Bapperida Sulbar Ikuti Rakor MCP KPK 2025, Bahas Strategi Kejar Target Pencegahan Korupsi

Baca juga: Ruangan Arsip Terbakar, PKM Katumbangan Polman Pastikan Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan

Sudah beberapa kali melakukan rapat bersama pemerintah dan instansi terkait permasalahan pakan.

Namun, tidak ditemukan solusi soal nasib buaya terancam dilepas liarkan tersebut.

Rusli mengatakan, dalam sepekan, idealnya, buaya diberi pakan 70 ekor ayam.

Sehingga, ia tidak mampu jika hanya mengandalkan dana pribadinya atau usaha-usaha diupayakan, seperti menangkap ikan di sungai untuk menjadi pakan buaya.

"Daripada buaya-buaya ini kelaparan, dan saling memangsa satu sama lain terpaksa saya lepaskan semua," ujarnya.

"Jadi saya minta maaf, jika pemerintah tidak serius menanggapi," tambahnya dengan nada kecewa.

Ia juga menegaskan, jika pemerintah dan instansi terkait tidak melakukan tindakan segera, maka ia akan melepaskan sekitar 50 ekor buaya di penangkaran. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved