Buaya Pasangkayu

Warga Bambakoro Pasangkayu Mulai Resah Ada Buaya Besar Sering Muncul di Pantai

Kemunculan buaya itu menimbulkan keresahan bagi warga setempat khusunya para nelayan.

Penulis: Taufan | Editor: Munawwarah Ahmad
Tangkapan layar
KEMUNCULAN BUAYA - Buaya besar saat memunculkan diri di pantai Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, dan diberi makan oleh warga. Kemunculan buaya ini menimbulkan keresahan bagi warga setempat. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU - Buaya besar dengan ukuran kurang lebih 3 meter makin sering memunculkan diri di pantai Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar).

Kemunculan buaya itu menimbulkan keresahan bagi warga setempat khusunya para nelayan.

Baca juga: SPMM Majene Turut Bersuara Tolak Tambang di Karossa dan Kalukku Mamuju : Merusak Ekosistem

Baca juga: Siapa Pelakunya? OTK Rusak 8 Motor Dinas di Gudang DPRD Sulbar yang Mau Dilelang

Salah satu warga, Sipami Basri saat dikonfirmasi mengatakan, kemunculan buaya tersebut sering terjadi akibat selalu diberi makan para nelayan.

"Ini buaya sering muncul, karena selalu diberi makan," katanya, Kamis (8/5/2025).

Dia mengatakan, sejumlah nelayan sering memberikan makan ikan hasil tangkapan kepada buaya tersebut.

Padahal di pantai itu terdapat banyak perahu nelayan yang terparkir.

"Bahkan sering ditempati anak-anak bermain," tambah Sipami.

Kata dia, buaya tersebut juga sering terlihat berjemur di bibir pantai.

Hal ini menimbulkan keresahan bagi warga, karena makin membahayakan keselamatan mereka.

Saat ini, warga lain mulai membatasi aktivitas di pantai, serta melarang anak-anak mereka bermain di sana.

Hal itu mereka lakukan, demi menghindari ancama dari predator muara tersebut.

Akan tetapi, sebagian warga lain justru menganggap biasa kondisi ini.

"Selama tidak diganggu, dia juga tidak menggangu," kata salah satu warga.

Damkar Pasangkayu yang sempat dikonfirmasi juga menghimbau agar warga sementara mengurangi aktivitas di lokasi munculnya buaya itu.

"Sungai dan laut merupakan habitat mereka, jadi tidak perlu dievakuasi, apalagi kita tidak memiliki penangkaran buaya," kata Nur Salam, bagian penyelamatan dan evakuasi, Damkar Pasangkayu.

Dia juga melarang keras warga agar tidak memberikan makanan kepada buaya itu, dengan alasan apapun.

Buaya itu diduga berasal dari sungai Lariang, yang dikenal merupakan habitat buaya terbesar di Kabupaten Pasangkayu.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved