Berita Pasangkayu

Perjuangan Guru SMPN 7 Bambalamotu Pasangkayu Menyeberangi Sungai Demi Mengajar

Meski menghadapi risiko setiap hari, para guru tetap berusaha hadir di sekolah agar proses belajar mengajar tetap berjalan.

Penulis: Taufan | Editor: Nurhadi Hasbi
Taufan/Tribun-Sulbar.com
PERJUANGAN GURU – Para guru SMPN 7 Bambalamotu saat menyeberangi sungai dalam kondisi banjir demi mengajar. Kondisi ini makin parah saat musim hujan. 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU – Sejumlah guru SMPN 7 Bambalamotu di Desa Wulai, Kecamatan Bambalamotu, Kabupaten Pasangkayu, harus menempuh perjalanan berat setiap hari untuk sampai ke sekolah.

Mereka terpaksa menyeberangi sungai besar tanpa jembatan. P

ara guru harus menenteng tas dan sepatu agar tidak basah.

Kondisi ini semakin sulit saat musim hujan.

Baca juga: Sungai Rarani Meluap, 60 KK di Kalukku Mamuju Terdampak Banjir, Air Mulai Surut

Arus sungai menjadi deras dan air meluap hingga ke jalan setapak yang biasa dilalui.

Salah satu guru, Khairil Anwar, mengatakan kondisi tersebut telah berlangsung bertahun-tahun.

“Sudah lama kami seperti ini. Kalau musim hujan, air naik dan arusnya kencang. Tapi karena tidak ada jembatan, kami tetap harus menyeberang agar bisa mengajar,” ungkapnya, Senin (7/10/2025).

Meski menghadapi risiko setiap hari, para guru tetap berusaha hadir di sekolah agar proses belajar mengajar tetap berjalan.

Kesulitan ini juga dirasakan para siswa dari enam dusun di seberang sungai.

Saat banjir datang, banyak siswa tidak bisa ke sekolah karena akses terputus.

"Kalau air naik, anak-anak di seberang sungai sering tidak bisa datang. Kami juga khawatir dengan keselamatan mereka,” tambah Khairil.

Para guru berharap pemerintah daerah segera mencari solusi.

Misalnya, membangun jembatan penghubung atau akses alternatif agar kegiatan pendidikan berjalan lebih aman dan lancar.

“Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah. Kalau ada jembatan, tentu semua lebih mudah dan aman,” harap Khairil.

Kondisi ini menjadi potret nyata tantangan pendidikan di pedalaman Pasangkayu.

Meski terbatas, semangat guru dan siswa tetap terjaga.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com: Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved