Pasangkayu

Sudah 10 Hari Nelayan di Pasangkayu Tidak Melaut Akibat Cuaca Buruk

Salah satu nelayan, Mahyuddin, asal Kabupaten Majene, mengaku tidak berani memaksakan diri turun melaut. 

Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
CUACA BURUK - Nelayan tiba dari melaut di perairan Desa Babana, Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Minggu (7/9/2025). Imbas cuaca buruk, hasil tangkapan nelayan berkurang. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Sudah hampir sepuluh hari terakhir, laut Pasangkayu diterpa cuaca buruk. 

Gelombang tinggi disertai angin kencang membuat sebagian besar nelayan di wilayah pesisir enggan untuk melaut.

Kondisi ini juga dialami oleh para nelayan di Dusun Tanjung Parappa, Kelurahan Pasangkayu, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu

Biasanya kawasan ini menjadi titik ramai aktivitas nelayan, namun kini suasananya tampak lengang, hanya perahu-perahu kecil yang terombang-ambing di tepian laut.

Baca juga: ODGJ Gegerkan Warga, Bawa Karung Berisi Mayat Bayi dan Tali Pusar Menempel

Baca juga: BPBD Sulbar Pantau Cuaca, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Salah satu nelayan, Mahyuddin, asal Kabupaten Majene, mengaku tidak berani memaksakan diri turun melaut. 

Ia sudah tiga bulan berada di Pasangkayu untuk mencari penghidupan, namun kini harus pasrah menunggu cuaca kembali bersahabat.

“Selama cuaca buruk ini, saya tidak berani melaut. Ombak besar, angin kencang, terlalu berisiko,” ujarnya saat ditemui di perahunya, Senin (6/10/2025).

Mahyuddin mengaku, kondisi cuaca ekstrem ini berdampak besar pada penghasilannya. 

Biasanya ia bisa membawa pulang hasil tangkapan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian dan menabung sedikit, namun kini semuanya berubah.

“Kalau begini, penghasilan jelas menurun sekali. Kadang hasil tangkapan cuma cukup untuk makan saja, bahkan sering tidak ada sama sekali,” tambahnya lirih.

Selama cuaca buruk melanda, Mahyuddin memilih tetap bertahan di perahunya yang bersandar di tepi laut. 

Ia mengaku tidak punya aktivitas lain selain memperbaiki jaring dan memeriksa mesin perahu sambil menunggu langit kembali cerah.

“Mau kerja lain juga susah, jadi saya di sini saja, di atas perahu. Kalau malam, hanya dengar suara angin dan ombak,” ucapnya dengan tatapan kosong ke arah laut.

Para nelayan berharap kondisi cuaca segera membaik agar mereka bisa kembali mencari ikan seperti biasa. 

Namun hingga saat ini, gelombang di perairan Pasangkayu masih tinggi dan angin laut belum menunjukkan tanda-tanda akan reda.

Cuaca buruk yang berlangsung lebih dari sepekan ini menjadi pengingat betapa rentannya kehidupan para nelayan yang menggantungkan hidup pada laut. 

Saat ombak sedang bersahabat, mereka bisa tersenyum, namun ketika badai datang, yang tersisa hanyalah doa dan harapan agar esok laut kembali tenang.(*)


Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved