Pasangkayu

BBM Langka, Warga Geruduk Kantor DPRD Pasangkayu, Minta Usut Dugaan Praktek Nakal di Sejumlah SPBU

Mereka menyampaikan keluhan terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Pasangkayu.

Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Taufan
BBM LANGKA-Aliansi masyarakat saat rapat bersama anggota DPRD Pasangkayu, bahas masalah kelangkaan BBM di sejumlah SPBU Pasangkayu, Kamis (2/10/2025). Mereka mendesak agar anggota DPRD Pasangkayu segera mengusut tuntas masalah ini. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU-Puluhan masyarakat  tergabung dalam aliansi pemuda dan tokoh masyarakat Pasangkayu mendatangi kantor DPRD Kabupaten Pasangkayu, Kamis (2/10/2025).

Mereka menyampaikan keluhan terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Pasangkayu.

Kehadiran mereka diterima langsung di ruang aspirasi DPRD Pasangkayu, disaksikan oleh sejumlah anggota dewan serta beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. 

Baca juga: Komentar Siswa SMPN 6 Topoyo Usai Menyantap Makanan Bergizi Gratis di Sekolah

Baca juga: BBM Solar di SPBU Bulu Cindolo Pasangkayu Dibekukan Pertamina, Sopir Truk Stop Pengisian BBM

Dalam pertemuan itu, masyarakat menyuarakan keresahan atas sulitnya mendapatkan BBM bersubsidi di sejumlah SPBU di Pasangkayu dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam tuntutannya, aliansi masyarakat meminta DPRD Pasangkayu segera mengusut dugaan praktik penyelewengan BBM yang dilakukan sejumlah SPBU. 

Mereka menilai, kelangkaan BBM bukan hanya akibat tingginya kebutuhan masyarakat, tetapi juga karena adanya indikasi penggelapan BBM oleh pihak tertentu.

“Kami menduga ada permainan di sejumlah SPBU. BBM yang seharusnya disalurkan untuk masyarakat justru dialihkan ke mobil tangki rakitan maupun pihak yang tidak berhak. Salah satunya SPBU Bulu Cindolo, yang sudah berulang kali ketahuan melakukan praktik semacam ini,” ungkap Abing, salah satu tokoh pemuda Pasangkayu, usai pertemuan.

Abing menegaskan, praktik tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun dan menimbulkan keresahan luas. “Masyarakat kecil jadi korban. Nelayan, petani, dan sopir truk harus antre panjang, bahkan sering tidak kebagian BBM. Ini jelas merugikan, dan sudah saatnya DPRD mengambil sikap tegas,” tambahnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, DPRD Pasangkayu menyatakan akan segera menindaklanjuti laporan masyarakat. 

Ketua DPRD Pasangkayu yang hadir dalam pertemuan mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Pertamina, serta aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan.

“Kami tidak akan tinggal diam. DPRD akan menjadwalkan rapat lanjutan bersama OPD terkait, membahas secara detail persoalan BBM ini. Jika memang ditemukan indikasi kuat adanya pelanggaran, maka kami akan membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk melakukan investigasi lebih mendalam,” ujar salah seorang pimpinan DPRD Pasangkayu.

Aliansi masyarakat menyambut baik komitmen DPRD tersebut, namun mereka menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga ada kepastian dan solusi nyata. 

Mereka menilai, langkah konkret seperti pemberian sanksi tegas terhadap SPBU nakal harus segera dilakukan agar permasalahan tidak berlarut-larut.

Dengan adanya aspirasi yang disampaikan secara langsung ke DPRD, masyarakat berharap agar krisis BBM yang selama ini menyulitkan aktivitas ekonomi warga Pasangkayu bisa segera teratasi, serta distribusi BBM kembali berjalan sesuai aturan dan tepat sasaran.(*)


Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Taufan

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved