Pasangkayu

Hadapi Musim Hujan, BPBD Pasangkayu Bentuk Satgas Mitigasi di Desa Rawan Bencana Alam

Sehingga BPBD Pasangkayu membentuk desa tangguh bencana di sejumlah desa di wilayah Pasangkayu.

|
Penulis: Taufan | Editor: Abd Rahman
Taufan/Tribun-Sulbar.com
BELAJAR MITIGASI BENCANA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasangkayu tengah mempersiapkan langkah antisipasi dini bencana menghadapi musim hujan. 

TRIBUN-SULBAR.COM,PASANGKAYU- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasangkayu tengah mempersiapkan langkah  antisipasi dini bencana menghadapi musim hujan.

Hal itu dilakukan mengingat musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga akhir tahun 2025 menurut BMKG.

Sehingga BPBD Pasangkayu membentuk desa tangguh bencana di sejumlah desa di wilayah Pasangkayu.

Baca juga: Pemkab Mamuju Tengah Salurkan Beasiswa KUAAT ke 1.160 Siswa SD dan SMP

Baca juga: Viral di Mamuju: Anak Rekam dan Hina Ibu Kandungnya, Anak di Arab Saudi Minta Ibunya Diselamatkan

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasangkayu, Arhamuddin mengatakan hasil pemetaan dan data BPBD, terdapat sedikitnya enam desa di Kabupaten Pasangkayu dinilai rawan terhadap berbagai jenis bencana, seperti tanah longsor, abrasi, dan banjir.

“Target kami tahun ini, dari enam desa tersebut, minimal satu desa bisa ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana. Ini akan menjadi perhatian serius kami,” ujar Arhamuddin kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (7/10/2025).

Ia menjelaskan, program ini bukan hanya sebatas label, melainkan melibatkan proses edukasi langsung kepada masyarakat terkait langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“Petugas BPBD akan turun langsung ke lapangan memberikan sosialisasi, simulasi evakuasi, hingga pelatihan penanggulangan bencana kepada warga. Kami ingin masyarakat tidak panik dan tahu apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi,” tambahnya.

Untuk mewujudkan program tersebut, BPBD Pasangkayu juga intens rapat lintas sektor bersama pemerintah desa, TNI, Polri, serta instansi teknis terkait. 

Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sistem tanggap darurat di tingkat desa.

Selain itu, BPBD juga tengah menyiapkan logistik darurat dan posko siaga bencana di sejumlah titik strategis, terutama di wilayah berpotensi terdampak tinggi saat musim hujan.

“Upaya ini kami lakukan agar saat kondisi cuaca ekstrem datang, pemerintah dan masyarakat sudah dalam keadaan siap. Pencegahan dan kesiapsiagaan jauh lebih penting dibanding penanganan setelah bencana,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved