Profil Jendral TNI

Mengenal Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang Semprot Hercules Karena Ucapanya

Gatot Nurmantyo merasa ucapan Hercules tidak sopan menginggat jika Sutiyoso merupakan pensiunan Kopassus

Editor: Abd Rahman
(KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES)
Gatot Nurmantyo (KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES) 

TRIBUN-SULBAR.COM-Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sempat geram atas ucapan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Hercules terhadap purnawirawan TNI Sutiyoso.

Hercules menyebutkan  purnawirawan TNI Sutiyoso sudah bau tanah, hal itu menyusul isu pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Raka Buming Raka

Gatot Nurmantyo merasa ucapan Hercules tidak sopan menginggat jika Sutiyoso merupakan pensiunan Kopassus.

Kemarahan Gatot Nurmantyo menyikapi hinaan Hercules yang menyebut Sutiyoso bau tanah, setelah menyebut banyak ormas memakai seragam mirip TNI dengan Baret Merah.

Atas ucapan itu, Hercules merasa tersinggung dan melontarkan kalimat hinaan kepada Sutiyoso yang juga merupakan jebolan Kopassus.

Baca juga: Akselerasi PAD, Pemprov Sulbar Teken MoU Tarik Pajak Hingga Rp12 Miliar dari 16 Perusahaan Sawit

Baca juga: Seribu Lebih Anak di Mamuju Tengah Masuk Kategori Stunting, Sulbar Tertinggi di Sulawesi

Sayangnya apa yang disampaikan Hercules memancing kemarahan Gatot Nurmantyo, sebab menurut dia dengan menghina Sutiyoso juga menhina Kopassus. apalagi, Sutiyoso diketahui sempat menjabat Wadanjen Kopassus pada 1992.

"Satu, kau menghina pensiunan Kopassus. Hei, maka kau juga menghina Presiden saya. Jenderal Prabowo itu, Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, presiden saya, kau bilang bau tanah lagi. Saya juga bau bau tanah," kata dalam sebuah video yang dibagikan di akun X @msaid_didu dan beredar di media sosial, Rabu (30/4/2025).

"Yang sopan bicara. Para purnawirawan itu, tidak ada satupun kata akan menghianati negara. Justru mendukung," ujarnya.

Gatot mengatakan Presiden Prabowo adalan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad.

Karenanya pasti mendukung semua hal demi kemajuan bangsa seperti yang dilakukan para purnawirawan TNI dengan usulannya.

"Gak masuk akal. Makanya, pernyataan yang 8 itu kan mendukung, kecuali IKN. Dan memberikan masukan-masukan yang konkrit. Berdasarkan pemikiran mereka sendiri," katanya.

"Karena purnawirawan itu, hei Hercules ku kasih tahu. Purnawirawan-purnawirawan yang bicara itu, mereka adalah orang-orang gila. Gila mencintai NKRI termasuk Presiden saya. Dia itu gila demi negara," tambah Gatot.

"Kau apa jasamu terhadap negara? Hidup di negara ini yang sopan santun," ujar Gatot.

Gatot Nurmantyo juga mengecam keras aksi Hercules bersama Grib-nya selama ini, yang dianggap lebih sebagai kelompok preman dibanding ormas.

Bahkan Gatot Nurmantyo mempertanyakan dimana otak Hercules atas semua perkataannya dan aksinya bersama kelompok Grib.

"Ingat kau dulu dpo, kau bisa ke Jakarta pakai apa. Sudah purnawirawan juga yang bawa kau ke sini," kata Gatot sambil menunjuk ke arah kamera dalam video yang beredar.

Menurut Gatot pernyataan Hercules yang menyebut Sutiyoso bau tanah sangat tidak sopan.

"Kok ngomong seenaknya kayak begitu. Tidak sopan. Sudah Jadi Raja Kau?," tegas Gatot.

Gatot mengatakan bahwa Hercules adalah preman yang memakai pakaian ormas.

"Kamu itu adalah preman yang memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan bahwa kau itu preman," ujar Gatot.

Duduk Perkara Gatot vs Hercules

Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, meluapkan kemarahannya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal.

Hal ini terkait pernyataan kontroversial Hercules yang dinilai menghina para purnawirawan.

Semua ini bermula dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang satu di antaranya permintaan untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden RI. 

Menanggapi permintaan para Purnawirawan TNI, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules, tertawa dan memberikan sindiran pedas.

"Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta, tulis itu," ucap Hercules.

Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

Hercules juga mengkritik keras Sutiyoso yang sebelumnya juga menyebut Ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

Sutiyoso pun mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas. Hercules pun meminta Sutiyoso untuk diam.

Profil Gatot Nurmanyto : 

Dikutip dari Wikipedia, Gatot Nurmantyo, lahir pada 13 Maret 1960 di Slawi, Kabupaten Tegal, merupakan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) periode 2015-2017. 

Sebelum menduduki jabatan tertinggi di militer Indonesia, Gatot telah menorehkan karier yang panjang dan cemerlang di TNI Angkatan Darat.   

Lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini memiliki pengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad. 

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ke-30 pada 25 Juli 2014, menggantikan Jenderal TNI Budiman. 

Sebelumnya, ia juga pernah memegang posisi strategis sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad),menggantikan Letnan Jenderal TNI Muhammad Munir. 

Pada Juni 2015, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai calon Panglima TNI, menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.   

Selama menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot Nurmantyo dikenal sebagai sosok yang tegas dan memiliki perhatian besar terhadap isu-isu kebangsaan. 
Ia juga aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan.

Pada November 2016, Gatot bersama tokoh pemerintahan dan aktivis sosial lainnya turut serta dalam aksi mendukung toleransi beragama di Jakarta.

Bersama Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kapolri Tito Karnavian, dan aktivis Islam Yenny Wahid, mereka menggalang dukungan persatuan antar agama sebagai respons terhadap aksi unjuk rasa yang diwarnai intoleransi dan Sinofobia terhadap Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama.

Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Pribadi:

Gatot Nurmantyo lahir dari keluarga militer. 

Ayahnya, Suwantyo, adalah seorang purnawirawan Letnan Kolonel Infanteri TNI yang pernah menjadi anak buah Gatot Soebroto dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas. 

Ia menikah dengan Enny Trimurti dan memiliki tiga orang anak, yaitu Bayu Yudha Nurega Riyadi, Ines Titi Sari, dan (Almh.) Inka Martha Nurega.   

Perjalanan Karier Militer:

Karier militer Gatot Nurmantyo terbentang luas, meliputi berbagai penugasan dan jabatan penting, antara lain:

Komandan Peleton hingga Komandan Kompi di Batalyon Infanteri

Komandan Batalyon Infanteri 731/Kabaresi

Komandan Kodim di Merauke dan Jayapura

Komandan Brigade Infanteri 1/PIK Jaya Sakti

Komandan Korem 061/Suryakencana (2006–2007)

Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad (2007–2008)

Gubernur Akademi Militer (2009–2010)   

Panglima Kodam V/Brawijaya (2010–2011)

Komandan Kodiklat TNI AD (2011–2013)

Pangkostrad (2013–2014)

KSAD (2014–2015)
   
Panglima TNI (2015–2017) 
  
Pati Mabes TNI AD (2017)

Selain karier militernya, Gatot Nurmantyo juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved