PDAM Polman
Mahasiswa Demo PDAM Wai Tipalayo Karena 2 Tahun Taidak Setor Keuntungan ke Pemerintah
Sudah dua kali PDAM Wai Tipalayo tak menyetor deviden yakni tahun 2022 dan 2024. Hal kemudian didemo mahasiswa.
Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Para pegawai kantor PDAM Wai Tipalayo di Jl Ratulangi ini nampak serius mengamati jalanya aksi.
Koordinator lapangan, Ali Wardana menilai pengelolaan anggaran di PDAM Wai Tipalayo tidak transparan.
"Yang terjadi hari ini, BUMD termasuk PDAM tidak jelas dan tidak transparan dalam mengelola anggaran," kata Ali Wardana dalam orasinya.
Dia menjelaskan PDAM Wai Tipalayo salah satu BUMD tidak dapat diharapkan dalam mendukung pembangunan daerah.
Ali Wardana menyebut tujuan BUMD seperti Wai Tipalayo harusnya mampu melaksanakan kegiatan ekonomi seperti penyedia jasa.
Namun, menurutnya PDAM Wai Tipalayo selama ini banyak menuai sorotan dari kalangan masyarakat.
"Salah satunya deviden Wai Tipalayo tiap tahunnya diduga tidak disetor ke badan pendapatan daerah," ungkapnya.
Berikut empat tuntutan PMII Komisariat DDI Polman :
1. Mendesak Pemerintah Daerah Polman untuk melakukan evaluasi terhadap direktur PDAM.
2. Mendesak Inspektorat untuk melakukan audit terhadap direktur PDAM.
3. Mendesak Pemerintah Daerah Polman untuk melakukan evaluasi terhadap UPTD Rumah Kemasan.
4. Mendesak Inspektorat untuk melakukan audit terhadap kepala UPTD Rumah Kemasan.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.