Berita Mamuju Tengah
Puluhan Warga Karossa Mamuju Tengah Usir Paksa Kapal Penyedot Pasir, Ini Sebabnya
Warga mendengar kabar bahwa kapal penyedot pasir milik PT Alam Sumber Rejeki kembali berlabuh di wilayah Desa Kambunong, Kecamatan Karossa.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Puluhan warga mengusir paksa kapal penyedot pasir milik PT Alam Sumber Rejeki di perairan muara sungai Karossa, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal tersebut buntut adanya dugaan aktivitas kapal di area perairan Karossa.
Baca juga: Majikan di Polman Sulbar Ditangkap Usai Perkosa ART, Bangunkan Korban Malam-malam Lalu Diancam
Baca juga: Peran Eks Kadis Pertanian Pasangkayu, Negara Rugi Rp 8,6 Miliar di Kasus Korupsi Peremajaan Sawit
Dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Jumat (28/2/2025), Ansar, Koordinator Lapangan (Korlap) warga Karossa membenarkan insiden tersebut.
"Iya bang, kami usir paksa kapalnya," ujar Ansar.
Menurutnya, pemicu aksi tersebut dikarenakan pihak perusahaan diduga melanggar hasil Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPRD Provinsi.
Sehingga, memantik kemarahan warga Karossa terhadap pihak perusahaan.
Lebih lanjut ia mengatakan, pada tanggal 18 Februari 2025, warga mendengar kabar bahwa kapal penyedot pasir milik PT Alam Sumber Rejeki kembali berlabuh di wilayah Desa Kambunong, Kecamatan Karossa.
Selanjutnya, warga mendapat informasi terkait adanya aktivitas kapal yang akan masuk ke perairan Desa Karossa pada tanggal 27 februari 2025 untuk cek jalur.
Padahal menurutnya, warga sudah mengingatkan pihak perusahaan terkait hasil kesepakatan RDP pertama.
Dimana, salah satu poin kesepakatan, tidak ada aktivitas apapun dari pihak perusahaan selama belum ada keputusan dikeluarkan tindak lanjut dari RDP.
Namun, Kamis (27/2/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WITA, warga melihat kapal ponton masuk di muara karossa.
Olehnya itu, warga bereaksi dan mendatangi kapal penyedot menggunakan perahu.
"Kurang lebih 60 orang mendatangi kapal dan mengusir kapal secara paksa agar tidak melaksanakan aktivitas di muara sungai," terangnya.
Melihat warga berdatangan, kapal-kapal tersebut langsung putar balik menjauh dari muara.
Meski demikian, hingga saat ini warga Karossa masih dalam kondisi berjaga-jaga dan waspada berpatroli di area muara.
"Kami akan terus perkuat persatuan antar warga untuk memperketat pengawasan," kuncinya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah
| Bahu Jalan Poros Tobadak Mamuju Tengah Jadi Tempat Buang Sampah, Warga Keluhkan Bau Busuk |
|
|---|
| Gaji PPPK Mamuju Tengah Terancam, Pusat Pangkas APBD Rp 103 Miliar, Bupati Arsal Dilema Besar |
|
|---|
| Pelanggan Terlalu Banyak Capai 5.042 Orang Distribusi Air Bersih di Mamuju Tengah Kerap Macet |
|
|---|
| Pelanggan Komplain Pelayanan UPTD Air Bersih Mateng, Sebut Pembayaran Lancar, Air Sering Mandek |
|
|---|
| UMKM di Mamuju Tengah Manfaatkan Kompleks KTM Tobadak Berjualan, Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Puluhan-warga-Karossa-Kabupaten-Mam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.