Pertamax Oplosan
Warga Mamuju Ini Ngaku Tak Terlalu Khawatir dengan Isu Pertamax Oplosan
Arif mengaku, tak ada bedanya dalam performa kendaraannya baik menggunakan Pertalite atau Pertamax.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Salah seorang warga Mamuju Arif (29) mengaku tak terlalu khawatir dengan isu bahan bakar minyak (BBM) Pertalite oplos menjadi Pertamax.
Arif mengaku, tak ada bedanya dalam performa kendaraannya baik menggunakan Pertalite atau Pertamax.
"Ya selama saya menggunakan bahan bakar Pertamax ini, motor saya masih awet tidak ada kerusakan," ucap Arif saat ditemui Tribun di SPBU Kali Mamuju di Jl Trans Sulawesi Mamuju - Kalukku, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) Kamis (27/2/2025).
Baca juga: Masyarakat Berhak Tuntut Ganti Rugi ke Pertamina Jika Pertamax Hasil Oplosan
Dia mengatakan, saat ini akan beralih ke pertalite dan menunggu sampai ada kejelasan mengenai isu oplosan sebelum memutuskan untuk kembali menggunakan Pertamax.
"Jangan sampai betul ada Pertamax oplosan, tapi sampai saat ini motor saya masih bagus, sementara ini saya pakai Pertalite dulu, nanti kalau sudah jelas isunya, baru saya pikirkan lagi mau pakai Pertamax atau tidak," ujar Arif.
Sementara itu, Humas PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Romy Bahtiar mengatakan, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikirim ke depo Pertamina dan diambil dari kilang itu sudah sesuai Research Octane Number (Ron).
"Jadi tidak ada namanya Pertamax oplosan, semua sesuai, Ron 90 untuk pertalite dan Ron 92 untuk pertamax," ucap Romy saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com, Kamis (27/2/2025).
Romy mengatakan, sebelum diterima Pertamina itu dilakukan kontrol bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).
"Nah, di situ diperiksa BBM, setelah diperiksa baru dipindahkan ke tangki timbun pertamina, itupun dicek kembali di laboratorium yang ada di depot Pertamina," kata Romy.
Lanjut Romy mengatakan, sebelum BBM itu dikeluarkan melalui mobil tangki yang akan dikirim ke SPBU, diperiksa kembali kualitasnya.
"Kami periksa kembali apakah memenuhi standar atau tidak, begitu keluar dan sampai ke SPBU itu kembali lagi diperiksa oleh pihak Pertamina," ungkapnya.
Dia mengatakan, sudah melakukan pengecekan secara berkala.
"Kami juga melakukan pengecekan secara internal maupun eksternal bersama pihak Metrologi, jadi saya bingung kenapa masih ada Pertamax oplosan, padahal sudah melakukan cek secara berkala," ucap Romy.
Romy menambahkan, Pertamina menjamin ketersediaan dan kualitas BBM sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
"Kalau masyarakat saat ini masih ragu persoalan beredar Pertamax oplosan, bisa dicek langsung ke Metrologi untuk memastikan BBM yang dijual di SPBU itu sesuai," tutupnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Sulbar Andika Firdaus
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.