Human Interest Story
KISAH Ahmad Perantau Asal Lamongan, Dagang Pentol Mampu Bangun Rumah Makan untuk Orangtua di Mamuju
Mereka punya impian, yakni memiliki sebuah Rumah Makan (RM) yang menjual makanan khas Indonesia, mulai bakso, nasi goreng hingga soto lamongan.
Penulis: Andika Firdaus | Editor: Ilham Mulyawan
Dengan tekad yang kuat untuk mewujudkan mimpi, Ahmad lalu membeli sepeda untuk dipakai berkeliling jual siomay kala itu.
"Penghasilan dari kerja di toko tidak cukup Mas, jadi saya jual siomay untuk cari tambahan," lanjut Ahmad sambil membakar rokoknya.
Ia berjualan siomay dari satu tempat ke tempat lain, menawarkan dagangannya kepada siapa saja yang ditemui.
Panasnya terik matahari dan lelahnya mengayuh sepeda tidak pernah membuatnya menyerah.
Ahmad selalu bersemangat karena ia tahu, setiap rupiah yang ia kumpulkan akan membawanya lebih dekat kepada impiannya.
Setelah mengumpulkan modal yang banyak Ahmad bersama orang tuanya berhasil membangun warung makan.
Ahmad bersama orang tuanya, menamakan warung makannya dengan Lamongan pakde Lin yang berlokasi di Jl Martadinata, Mamuju, Sulbar.
Setelah 10 tahun melakukan usaha di rumah makan anak pertama dari tiga bersaudara ini memutuskan untuk menjual pentol.
"Saya ingin mandiri mas, apa lagi saya sudah berkeluarga, saya ingin mencoba tantangan baru menjual pentol," ungkap Ahmad sambil tersenyum.
Ahmad memilih lokasi di Jl Arteri Mamuju karena jalan ini ramai dilalui kendaraan.
Setiap sore, pria asal Lamongan ini menawarkan dagangannya kepada para pengendara yang melintas di Jl Arteri.
Di bawah terik matahari atau guyuran hujan, Ahmad tetap setia menjajakan pentolnya.
Ahmad telah berjualan pentol selama satu tahun, ia memulai usahanya dari nol.
Harga pentol yang di jual itu harga Rp1.000 per biji.
Untuk menarik minat pelanggan, ia menjual berbagai macam varian pentol, mulai dari pentol daging, pentol telur puyuh, dan tahu.
| Demi Tanggungjawab di Bandara Mamuju Fadli Tunda Mudik ke Aceh, Tuntaskan Kerinduan via Video Call |
|
|---|
| SOSOK Nyentrik Ali Jenk Cosplayer Spiderman Bersihkan Masjid di Polman, Pernah Dikubur 24 Jam |
|
|---|
| SOSOK Amrullah Syam, Perupa 76 Tahun Pelihara Semangat dengan Patung |
|
|---|
| KISAH Jurais Penjual Sabut kelapa & Kayu Bakar di Mamuju, Tiap Hari Jalan Kaki 3 Km Demi Cari Uang |
|
|---|
| KISAH Rikat Penjahit Sepatu di Topoyo, Dipukul Pelanggan Hingga Tak Pulkam Saat Istri Keguguran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sulbar/foto/bank/originals/Orang-lamongan-jualan-pentol.jpg)