Berita Mamuju
PDAM Butuh 3 Hari Lagi untuk Normalkan Distribusi Air di Mamuju, Cuaca dan Alat Jadi Kendala
Kendala lainnya, cuaca yang saat ini belum mendukung, masih sering hujan sehingga masih sulit untuk teknisi melaksanakan perbaikan.
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Suplai air di Mamuju, Sulawesi Barat belum lancer pasca ibukota provinsi itu diterjang banjir pada Minggu, 26 Januari 2025 lalu.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manakarra masih kesulitan menyalurkan air baku pasca-banjir dan longsor menerjang wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Informasi dihimpun, penyaluran distribusi air baku ini untuk di wilayah selatan Kota Mamuju itu masih membutuhkan waktu dua sampai tiga hari lagi.
Sedangkan wilayah utara Kota Mamuju masih berlangsung lama, PDAM Manakarra tidak bisa memastikan kapan akan berfungsi dengan baik.
Kendala lainnya, cuaca yang saat ini belum mendukung, masih sering hujan sehingga masih sulit untuk teknisi melaksanakan perbaikan.
Plt Direktur PDAM Tirta Manakarra Jauhariah mengatakan sejumlah pipa transmisi air patah karena tertimbun material longsor akibat banjir dan longsor.
Sehingga distribusi air ke pelanggan menjadi tidak normal bahkan masih belum mengalir.
"Masih ada alat-alat juga untuk perbaikan pipa ini yang sedang dikirim dari Makassar," ujarnya.
"Akses di jalur Tamasapi susah, apalagi ada pipa kami yang tertimbun, ada yang putus terbawa arus. Sementara kami masih menuggu beberapa alat yang belum tiba di Mamuju," jelasnya.
Sementara itu, warga resah akibat krisis air bersih.
Baca juga: Warga Bone Sulsel Ditangkap di Pasangkayu Kedapatan Bawa Sabu 755 Gram
Baca juga: Prabowo Sudah Bahas Insiden Penembakan 5 WNI dengan PM Malaysia, Singgung soal Risiko
Warga BTN Puri Mutiara 3 Mamuju Rizal mengaku, sudah dua hari ini dirinya krisis air bersih, ia pun terpaksa ke SPBU terdekat untuk mandi.
"Sudah empat kali saya numpang mandi di SPBU, karena sampai hari ini belum ada bantuan air saya dapat," ungkap Rizal kepada Tribun-Sulbar.com, Selasa (28/1/2025).
Rizal juga mengaku, terpaksa harus membeli air galon dan air kemasan untuk keperluan memasak istrinya.
Pasalnya saat menunggu, mobil tangki dari PDAM tetapi tak kunjung datang sehingga ia terpaksa harus membeli galon.
"Kalau resah pasti, karena kami harus jauh-jauh cari tempat numpang untuk mandi dan buang air," keluhannya.
Ia menambahkan, ketika air tidak berjalan lancar berlangsung ini akan berdampak pada kondisi kesehatan warga terkhusus bagi warga yang memiliki anak kecil. (*)
Harga Penja Kering di Pasar Topoyo Mamuju Tengah Rp 35 Per Kilo |
![]() |
---|
WALHI Sulbar Soroti Rencana Bupati Mamuju Permudah Izin Tambang Galian C, Sebut Langkah Tidak Bijak |
![]() |
---|
Dikejar Target PAD, Bupati Sutinah Akan Permudah Izin Tambang Galian C di Mamuju |
![]() |
---|
Warga Binaan Kasus Narkotika di Rutan Mamuju Bebas Dapat Amnesti Kemanusiaan Prabowo |
![]() |
---|
2 Kurir di Mamuju Ditangkap Polisi Usai Terlibat Kasus Pencurian Sepeda Motor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.