Honorer Mamasa Demo
Kisah Andi Guling, 17 Tahun Honorer di Kabupaten Mamasa Tapi Harapan Jadi ASN Kian Tak Jelas
Kini ia masih setia mengabdi sebagai tenaga honorer di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa.
Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
"Kalau dihitung dari tahun 2007 saya sudah 17 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer," jelas Andi Guling dengan mata berkaca - kaca.
Sembari meneteskan air mata, Andi Guling menceritakan suka duka selama menjadi tenaga honorer.
Kata dia, menjadi seorang tenaga honorer dirinya melalui suka duka sangat panjang.
Bahkan Andi Guling bercerita, dulunya tenaga honorer harus berdiri dulu saat tiba di kantor sebelum tenaga PNS duduk.
"Ketika bekerja harus duluan membersihkan ruangan sebelum para PNS tiba di kantor," kisah Andi Guling.
Ia mengaku dirinya telah mengikuti pendaftaran CPNS sebanyak empat kali namun tidak membuahkan hasil.
Bahkan saat ini dia adalah honorer tertua di Kabupaten Mamasa.
"Itu tadi sejak 2005 dan aktif di tahun 2007 hingga 2024 saya masih tenaga honorer," tutur Andi Guling.
Pada pendaftaran PPPK tahun 2024 Andi Guling kembali bertekad untuk mengejar impian jadi ASN.
Namun alhasil, pada posisi yang dilamar itu hanya satu yang diterima hingga.
Akibatnya, Andi kembali gagal.
Padahal ia hampir saja berhasil andai posisi yang ia lamar itu bisa menerima dua orang.
"Saya urutan kedua nilai tapi hanya satu yang akan diterima di kantor saya," urai Andi Guling.
Karenanya pihaknya bersama ratusan tenaga honorer paruh waktu lainnya hari ini turun ke jalan menanyakan nasib mereka.
Mereka meminta agar sejumlah tuntutan yang ditujukan ke Kemenpan RB melalui DPRD Mamasa segera ditindak lanjuti.(*)
Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.