Honorer Mamasa Demo

Kisah Andi Guling, 17 Tahun Honorer di Kabupaten Mamasa Tapi Harapan Jadi ASN Kian Tak Jelas

Kini ia masih setia mengabdi sebagai tenaga honorer di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa.

Penulis: Hamsah Sabir | Editor: Nurhadi Hasbi
Hamsah Sabir/Tribun-Sulbar.com
Andi Guling (45) seorang tenaga honorer di Kabupaten Mamasa. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Perkenalan Andi Guling (45) seorang tenaga honorer di Kabupaten Mamasa, Sulbar, sudah puluhan tahun mengabdi tak kunjung jadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Andi Guling hanya bisa meneteskan airmata lantaran harapannya menjadi ASN kian tak jelas.

Padahal sejak tahun 2005 silam, Andi Guling mengabdi sebagai tenaga honorer pada salah satu sekolah di Kabupaten Mamasa.

Baca juga: BREAKING NEWS: Honorer Pemkab Mamasa Kepung Kantor DPRD, Bawa 6 Tuntutan

Demi merubah nasibnya, pada tahun 2007 ia pindah ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa sebagai tenaga honorer lagi.

Hingga saat ini Andi Guling, masih berstatus tenaga honor juga.

Akankah impiannya menjadi ASN pupus ? 

Hanya tuhanlah yang tahu nasib setiap orang di muka bumi ini.

Bukan tanpa usaha, Andi Guling mengaku beberapa kali mengikuti perekrutan CPNS namun nasib baik belum berpihak padanya.

Kini ia masih setia mengabdi sebagai tenaga honorer di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mamasa.

Kepada Tribun-Sukbar.com, Andi Guling menceritakan kisahnya menjadi seorang tenaga honorer puluhan tahun.

Ibu dua anak itu bercerita, bahwa pada tahun 2004 ia mengikuti tes CPNS namun tidak lolos.

Selanjutnya di tahun 2006 ia kembali mencoba ikut tes CPNS namun lagi - lagi tak berhasil.

"Setelah itu tidak ada lagi buka jurusan saya, nanti di tahun 2009 baru ada lagi," tutur Andi Guling kepada Tribun-Sulbar.com, saat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Mamasa Rabu (15/1/2025).

Lalu, Andi Guling pada tahun 2007 diangkat sebagai tenaga honorer di BPKD Mamasa.

Hingga saat ini masih berada di dinas tersebut.

"Kalau dihitung dari tahun 2007 saya sudah 17 tahun mengabdi sebagai tenaga honorer," jelas Andi Guling dengan mata berkaca - kaca.

Sembari meneteskan air mata, Andi Guling menceritakan suka duka selama menjadi tenaga honorer.

Kata dia, menjadi seorang tenaga honorer dirinya melalui suka duka sangat panjang.

Bahkan Andi Guling bercerita, dulunya tenaga honorer harus berdiri dulu saat tiba di kantor sebelum tenaga PNS duduk.

"Ketika bekerja harus duluan membersihkan ruangan sebelum para PNS tiba di kantor," kisah Andi Guling.

Ia mengaku dirinya telah mengikuti pendaftaran CPNS sebanyak empat kali namun tidak membuahkan hasil.

Bahkan saat ini dia adalah honorer tertua di Kabupaten Mamasa.

"Itu tadi sejak 2005 dan aktif di tahun 2007 hingga 2024 saya masih tenaga honorer," tutur Andi Guling.

Pada pendaftaran PPPK tahun 2024 Andi Guling kembali bertekad untuk mengejar impian jadi ASN.

Namun alhasil, pada posisi yang dilamar itu hanya satu yang diterima hingga.


Akibatnya, Andi kembali gagal.

Padahal ia hampir saja berhasil andai posisi yang ia lamar itu bisa menerima dua orang.

"Saya urutan kedua nilai tapi hanya satu yang akan diterima di kantor saya," urai Andi Guling.

Karenanya pihaknya bersama ratusan tenaga honorer paruh waktu lainnya hari ini turun ke jalan menanyakan nasib mereka.

Mereka meminta agar sejumlah tuntutan yang ditujukan ke Kemenpan RB melalui DPRD Mamasa segera ditindak lanjuti.(*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Hamsah Sabir

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved