Nelayan Majene Temukan 6 Batang Kayu Meranti di Tengah Laut, Dibawa ke Pantai Rangas

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE  – Nelayan di Kelurahan Rangas, Kabupaten Majene, temukan enam batang kayu meranti berukuran besar mengapung di tengah laut, Minggu (1/5/2025). 

Kayu-kayu tersebut kemudian diikat ke kapal dan ditarik menuju tepi Pantai Rangas, Majene.

Penemuan ini langsung menarik perhatian masyarakat setempat.

Baca juga: Cerita 2 Warga Sumedang Ditemukan Mengapung di Laut Mamuju, Diduga Korban Penipuan Pekerjaan Melaut

Salah satu nelayan Hasdih, yang terlibat dalam penemuan ini menjelaskan bahwa kayu tersebut terlihat mengapung sekitar beberapa mil dari pantai. 

"Awalnya kami pikir hanya puing biasa, tapi setelah mendekat, ternyata itu kayu meranti dengan ukuran yang sangat besar. Ada enam batang yang kami ikat dan bawa ke tepi pantai," kata Hasdih saat ditemui Tribun Sulbar.com di lokasi.

Setiap batang kayu diperkirakan memiliki panjang sekitar 20 meter, dan beberapa diantaranya memiliki nomor identifikasi yang menandakan kemungkinan kayu ini berasal dari muatan kapal pengangkut. 

Menurut Hasdih kayu-kayu ini diduga hanyut dari kapal pengangkut asal Kalimantan, kemungkinan akibat cuaca buruk atau kelalaian dalam pengangkutan.

Penemuan kayu meranti ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan warga karena nilai ekonomisnya yang tinggi.

Saat itu, enam batang kayu meranti tersebut telah diamankan di tepi Pantai Rangas. 

Untuk diketahui kayu meranti dikenal sebagai salah satu jenis kayu unggulan di Indonesia yang sering digunakan dalam berbagai keperluan konstruksi dan industri. 

Kayu ini biasanya dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan furnitur, seperti meja, kursi, dan lemari, karena sifatnya yang kuat namun mudah diolah. 

Selain itu, kayu meranti juga sering digunakan untuk bahan bangunan, seperti papan lantai, pintu, dan kusen, serta sebagai bahan baku untuk pembuatan veneer dan plywood.(*)

Laporan wartawan Tribun Sulbar. Com Anwar Wahab