Berita Mamuju

Destinasi Wisata Kolam Air Panas Mamuju yang Terlupakan, Kini Terbengkalai dan Penuh Sampah

Warga setempat Fahruddin mengatakan, Wisata Air Panas ini sudah lama tidak terawat dan sudah jarang dikunjungi oleh wisatawan.

|
Penulis: Abd Rahman | Editor: Via Tribun
Tribun-Sulbar.com/ Abd Rahman
Irfan, seorang warga Mamuju saat berkunjung ke Wisata Kolam Air Panas di Lingkungan Tahaya-Tahaya, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), yang kini terbengkalai, Sabtu (4/1/2025). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Wisata Kolam Air Panas di Lingkungan Tahaya-Tahaya, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), kini tidak terawat lagi alias terbengkalai.

Padahal, dulunya wisata ini merupakan destinasi yang terkenal di kalangan masyarakat sekitar.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, Sabtu (4/1/2025) akses jalan menuju wisata ini rusak parah dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Baca juga: Polda Sulbar Bantu Pengobatan Kader HMI Manakarra yang Dikeroyok Oknum Polisi

Rumput liar tumbuh di sela-sela jalur lintasan ke lokasi Wisata Air Panas.

Tak ada lagi penanda atau papan informasi yang terlihat di lokasi wisata yang kini rimbun dipenuhi semak.

Mirisnya, fasilitas wisata seperti kolam renang dan gazebo banyak diisi oleh sampah-sampah plastik.

Hanya tersisa kolam kecil tempat sumber air panas yang membuncah dari titik mata air.

Di sekitar wisata ini juga terdapat sungai besar dan anak sungai kecil yang mengalir jernih.

Pepohonan rindang dan hijau mengelilingi kawasan wisata hingga terasa sejuk saat berkunjung ke kolam air panas.

Baca juga: BPOM Turunkan Tim Periksa Minuman Kemasan yang Dikonsumsi Siswi SMKN 1 Papalang hingga Meninggal

Wisata air panas ini berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Mamuju.

Hanya dengan menempuh waktu kurang lebih 15 menit, Anda sudah bisa sampai di tempat ini.

Untuk berkunjung ke tempat ini, Anda tidak perlu membayar karcis masuk ke wisata. 

Namun disarankan untuk membawa bekal makanan dan minuman lantaran lokasi ini jauh dari warung yang menyediakan logistik.

Seorang pengunjung bernama Irfan, mengaku sangat heran melihat kondisi terkini wisata yang dulunya ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Kata dia, dulu wisata ini sangat terkenal karena ada sumber air panas yang membuat warga di Mamuju kerap berkunjung menikmati kehangatan kolam tersebut.

"Terakhir kali ke tempat ini (Wisata Air Panas) waktu masih sekolah SMA sekitar tahun 2014 lalu, itu masih ramai dikunjungi. Tapi sekarang kondisinya sangat memperhatikan karena sudah tidak terawat lagi," ujar Irfan kepada Tribun-Sulbar.com saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/1/2025).

Warga Mamuju ini juga sangat menyayangkan, wisata yang memiliki nilai keunikan seperti ini tidak dimanfaatkan pemerintah daerah, dikelola dengan baik agar memantik wisatawan lokal datang berkunjung tempat ini.

"Ini bisa menarik wisatawan datang kalau dikelola dengan baik, bisa juga membuka lapangan kerja bagi warga setempat," pungkasnya.

Baca juga: Polisi Amankan 4 Pemuda Mabuk hingga Bawa Kondom di Taman Karema Mamuju

Warga setempat Fahruddin mengatakan, Wisata Air Panas ini sudah lama tidak terawat dan sudah jarang dikunjungi oleh wisatawan.

“Dulu warga banyak datang berkunjung, mereka datang berendam di air panas. Tapi sekarang sudah sepi semenjak tidak terawat,” kata Arul, sapaan akrabnya.

Menurutnya, potensi alam yang dimiliki di sekitar wisata air panas ini sangat luar biasa untuk dibenahi kembali.

Apalagi dengan sumber air panas yang jarang ditemui ini, bisa memiliki nilai wisata yang bagus. 

“Andaikan pemerintah daerah bisa membenahi kembali wisata ini, pasti akan membuka lapangan kerja bagi warga setempat,” bebernya.

Kata dia, tempat ini bisa dibuat kolam renang khusus untuk digunakan berendam air panas, apalagi airnya tidak pernah surut.

“Ini berkah alam semesta yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk membangun pariwisata di Mamuju. Apalagi air panas ini sudah sangat terkenal di masyarakat,” lanjutnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman

Sumber: Tribun sulbar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved