Bentrok Mahasiswa vs Polisi

Kasus Bentrok di Mamuju, Anggota DPR RI Rudianto Lallo Minta Polda Sulbar Bina Polisi Mudanya

Rudianto Laloo juga menyoroti bahwa pelaku pengeroyokan diduga melibatkan para polisi muda. Dia menybeut Polri tak butuh polisi seperti itu 

Editor: Ilham Mulyawan
Dok DPR RI
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rudianto Lallo menilai Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib berhasil membuat warga Makassar merasa nyaman dan aman menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak 2024.  

Dua polisi inisial Bripda SA dan Bripda IA mengunjungi asrama putri.

Bripda SA ke Asrama Putri ingin bertemu dengan kekasihnya yang memang tinggal di sana.

Namun setiba disana, kedua polisi terebut mendapat teguran dari seorang mahasiswa dan terjadilah pertengkaran mulut hingga akhirnya terjadi perkelahian.

Kapolda Adang Ginanjar bahkan meminta maaf kepada korban, dia berjanji akan menindak tegas anggotnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

Kapolda Irjen Pol. Adang Ginanjar saat menyampaikan permohonan maaf di depan mahasiswa
Kapolda Irjen Pol. Adang Ginanjar saat menyampaikan permohonan maaf di depan mahasiswa (Polda Sulbar)

“Dihadapan adik-adik mahasiswa dan masyarakat, atas nama Kapolda dan staf, saya menyampaikan permohonan maaf. Jika ada anggota saya yang melanggar, saya pastikan akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Adang.

Adang mengaku tak akan menutupi kejadian tersebut dan yang salah tetap salah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sebelumnya, ratusan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra memblokade jalan dan bentrok dengan polisi di depan Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (1/1/2025) malam.

Ratusan mahasiswa itu melakukan aksi unjuk rasa di tengah jalan dan juga membakar ban bekas.

Pantauan Tribun-Sulbar.com, terlihat massa HMI dan mahasiswa lainya juga menutup jalan hingga bergantian ber orasi di depan Kantor Polres.

Nampak massa aksi berusaha menerobos pagar kantor Polresta Mamuju, karena mereka tidak menerima salah satu kader HMI dihajar oleh oknum polisi.

Diduga kemarahan massa aksi itu dipicu salah satu kader HMI dikeroyok oleh oknum polisi di sebuah asrama putri mahasiswa di Kota Mamuju.

Terlihat massa aksi ricuh bahkan sempat saling dorong ketika mahasiswa berhasil lolos menerobos pagar Kantor Polresta Mamuju.

"Awal dari konflik ini (demonstrasi) ini karena diduga ada oknum polisi yang selalu datang ke asrama putri IPM Mateng. Bahkan oknum polisi itu sudah ditegur termasuk bapak yang punya rumah kontrakan sudah menegur dan tidak pernah mendengar. Sehingga anak-anak (mahasiswa kader HMI ) menegur, setelah itu ada cekcok antara mereka," kata Ketua HMI Cabang Manakarra Ansar saat ditemui Tribun-Sulbar.com.

Ansar menuturkan, setelah adanya saling cekcok, kemudian datang sejumlah anggota polisi diduga angkatan 51 yang langsung melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang juga kader HMI.

"Setelah ada cekcok, setelah itu datanglah satu kompi anggota kepolisian angkatan 51 dan melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang berada di asrama putri," terangnya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved