Bentrok Mahasiswa vs Polisi

Kasus Bentrok di Mamuju, Anggota DPR RI Rudianto Lallo Minta Polda Sulbar Bina Polisi Mudanya

Rudianto Laloo juga menyoroti bahwa pelaku pengeroyokan diduga melibatkan para polisi muda. Dia menybeut Polri tak butuh polisi seperti itu 

Editor: Ilham Mulyawan
Dok DPR RI
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Rudianto Lallo menilai Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib berhasil membuat warga Makassar merasa nyaman dan aman menghadapi pelaksanaan Pilkada serentak 2024.  

TRIBUN-SULBAR.COM - Kasus bentrok antara mahasiswa versus polisi di Mamuju pada Rabu (1/1/2025) malam memantik reaksi anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo.

Awal mula perkelahian, berdasarkan Bahan keterangan (Baket), awalnya pada Rabu tanggal 1 januri 2025 sekitar pukul 07.30 wita bertempat di Asrama putri yang terletak di Jl Baharuddin lopa, Mamuju, Sulawesi Barat dua polisi inisial Bripda SA dan Bripda IA mengunjungi asrama putri.

Bripda SA ke Asrama Putri ingin bertemu dengan kekasihnya yang memang tinggal di sana.

Namun kemudian dia mendapat teguran, sehingga terjadilah perkelahian tersebut.

Setelah kejadian, Bripda SA merasa tidak terima, lalu memanggil teman seangkatannya untuk datang secara beramai-ramai di tempat tersebut.

Beberapa saat kemudian setelah Bripda SA menghubungi teman-teman seangkatannya melalui via telepon, datanglah rombongan baja 51 berjumlah kurang lebih 50 orang mengerumuni asrama putri. 

Terkait peristiwa terebut, Rudianto Lallo minta Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar), Irjen pol Adang Ginanjar menindak oknum polisi yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Manakarra di Kabupaten Mamuju

“Segera proses hukum keterlibatan oknum anggota yang membuat resah, mengganggu ketertiban, keamanan, ketertiban kamtibmas yang ada di Mamuju,” ujar Rudianto Lallo, Kamis (2/1/2025). 

Rudianto menegaskan, sebagai pengayom masyarakat, polisi seharusnya menjadi teladan dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

"Bukan menciptakan situasi yang semakin tidak kondusif. Maka kami minta Pak Kapolda memproses oknum-oknum polisi yang mencoreng citra Polri di mata masyarakat,” tegas Rudianto Lallo

Ia juga menyoroti bahwa pelaku pengeroyokan diduga melibatkan para polisi muda. 

Baca juga: Kasus Dugaan Polisi Keroyok Mahasiswa, IMM Majene Desak Pendidikan SPN Polda Sulbar Dievaluasi

Baca juga: Kader HMI di Mamuju Alami Patah Hidung, Tujuh Polisi Dipatsus Polda Sulbar Kena Sanksi Apa?

Menurutnya, institusi Polri tidak butuh polisi yang seperti itu. 

"Mereka harus dibina,” katanya. 

Sementara itu, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar meminta maaf kepada mahasiswa yang dipukul oleh anggota polisi pada Rabu (1/1/2025) malam.

Kasus pemukulan ini berawal dari teguran yang dilayangkan korban kepada anggota polisi, yang kerap mendatangi Asrama Putri di yang terletak di Jl Baharuddin lopa, Mamuju, Sulawesi Barat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved