LPG Langka

UMKM Melebihi Batas Pembelian Disebut Jadi Penyebab Kelangkaan Tabung LPG 3 Kg di Mamuju

Bahkan, untuk memasak saja tidak cukup hanya menggunakan satu kompor sehingga sebagian memakai kayu bakar untuk memasak.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Lukman Rusdi/Tribun-Sulbar.com
Tumpukan tabung gas melon atau LPG 3 Kg di kantor Agent Harmina Mitra Gas di Jl Jendral Sudirman, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu (15/6/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram dirasakan masyarakat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) jelang Hari Raya Natal atau akhir tahun 2024.

Kelangkaan tabung melon itu dirasakan oleh sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Kalukku.

Salah seorang IRT Nuryani mengaku, kesulitan mendapatkan tabung gas LPG 3 kg di wilayah Kalukku.

"Saya jauh-jauh datang dari Tasiu ke wilayah Sinyonyoi cari tabung gas tapi susah didapatkan, meski saya masuki kios-kios," ungkap Nuryani kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (9/12/2024).

Baca juga: Warga Keluhkan LPG 3 Kilo di Mamuju Langka dan Mahal

IRT ini merasa khawatir jika kelangkaan tabung gas berkepanjangan, dia terpaksa mengirit untuk menggunakan gas LPG 3 kg.

Bahkan, untuk memasak saja tidak cukup hanya menggunakan satu kompor sehingga sebagian memakai kayu bakar untuk memasak.

"Mau bagaimana lagi kita harus irit, sebagian kita juga pakai kayu untuk memasak air," ujarnya.

Menanggapi kelangkaan tabung melon, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Mamuju, Andi Ecce Tenrisaung mengaku, penyebab kelangkaan gas LPG 3 Kg karena sebagian pelaku usaha kecil (UMKM) atau warung-warung memakai tabung di luar batas.

Meski sudah diberikan jatah 10 tabung gas elpiji subsidi dalam satu bulan, namun pelaku UMKM ini tetap melebihi batas pemakaian.

"Ada beberapa sebab kelangkaan, terutama pelaku UMKM, mereka itu dibatasi 10 tabung per UMKM. Nah sekarang di sistem itu melampaui 10 tabung otomatis eror, mungkin itu jadi penyebab kelangkaan," ujar Tenri saat dikonfirmasi Tribun-Sulbar.com.

Menurutnya, para pelaku UMKM atau warung-warung kelas menengah ini biasanya menggunakan tabung melon sampai tiga dalam sehari.

Kendati demikian, dalam waktu dekat ini Disdag Mamuju akan koordinasi dengan Pertamina untuk melakukan sidak apalagi mendekati Hari Raya Natal dan tahun baru.

"Kemungkinan pada hasil sidak nanti akan minta tambahan, karena dalam sehari itu tabung yang disebarkan sekitar 7.840 untuk di wilayah Kabupaten Mamuju," ujarnya.

Namun, Tenri belum mengetahui berapa jumlah tambahan tabung subsidi untuk wilayah Mamuju.

"Untuk tambahan kami belum tahu yang jelas nanti kami akan bahas dengan pertamina. Karena jelang Nataru ini permintaan akan meningkat,"pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved