LPG Langka

UMKM Menjerit, Tabung Elpiji 3 Kilogram Langka dan Mahal di Mamuju Tengah

Samsil, salah seorang pelaku UMKM di Topoyo mengaku menjerit dengan kondisi elpiji tiga kilogram saat ini.

Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Nurhadi Hasbi
Sandi Anugrah/Tribun-Sulbar.com
LPG 3 KILOGRAM LANGKA - Sejumlah tabung elpiji tiga kilogram bersubsidi terpajang di salah satu kios di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (4/2/2025). Warga keluhkan harga LPG 3 Kg tembus Rp 50 ribu di pengecer. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) mengeluhkan elpiji tiga kilogram bersubsidi.

Hal tersebut dampak kelangkaan di pangkalan dan harga jual di pengecer sangat jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET).

Samsil, salah seorang pelaku UMKM di Topoyo mengaku menjerit dengan kondisi elpiji tiga kilogram saat ini.

Baca juga: Warga Mamuju Tengah Kembali Keluhkan Harga LPG 3 Kg di Pengecer, Tembus Rp 50 Ribu

"Bagaimana kami bisa tumbuh dan berkembang, jika hanya persolan elpiji saja tidak bisa diatasi Pemerintah dan pihak terkait," kesal Samsil saat ditemui di kedainya, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Selasa (4/2/2025).

Ia mengatakan, kelangkaan elpiji ini sudah berlangsung berbulan-bulan.

"Bahkan masih tahun 2024 kemarin sekitar bulan 7 sampai saat ini tabung melon masih langka dan mahal," tuturnya.

Menurutnya, banyak pengecer nakal di Topoyo yang menjual hingga Rp50 ribu pertabung.

"Kasian kami pelaku UMKM Pak, jika kondisi elpiji terus-menerus seperti ini, kami harap pihak terkait segera ambil tindakan tegas untuk masyarakat kecil seperti kami," harapnya.

Ditempat berbeda, Nur, salah seorang penjual gorengan mengaku omzetnya menurun sejak elpiji langka.

"Saya biasa tutup Pak kalau stok elpiji habis, belum lagi kalau harganya mahal, boro-boro untung malah rugi," ungkapnya.

Dirinya merasa bingung dengan kondisi elpiji yang sudah sangat lama seperti ini.

Padahal, pelaku UMKM utamanya penjual gorengan sangat bergantung pada elpiji untuk digunakan berdagang.

"Yah, kita berharap saja Pemerintah dan pihak terkait bisa mengatasi keluhan kami," singkatnya dengan nada lesu. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved