Berita Mamuju Tengah
Pedagang Bawang Merah di Topoyo Jualan Bawang Goreng Khas Enrekang, Segini Omzetnya!
Ia bersama istrinya, menggunakan skillnya mengubah bawang merah mentah menjadi produk siap pakai yakni bawang goreng.
Penulis: Sandi Anugrah | Editor: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Seorang pedagang bawang merah di Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) bernama Amir memanfaatkan peluang usahanya meraup omzet tambahan.
Ia bersama istrinya, menggunakan skillnya mengubah bawang merah mentah menjadi produk siap makan yakni bawang goreng.
Baca juga: Update Harga Sembako di Majene, Bawang Merah Naik Rp 30 Ribu per kg
Baca juga: Pria Mabuk Mengamuk di Acara Nikahan di Mamuju Hampir Dipukul Ramai-ramai Warga yang Geram
Produknya tersebut diberi nama, "bawang goreng duri RA".
Dari hasil produk originalnya tersebut, dirinya mendapat omzet tambahan selain berdagang bawang merah dan bahan pokok lainnya.
Kepada Tribun-Sulbar.com, ia mengaku ide membuat produk bawang goreng ini berawal dari melihat peluang bisnis dikedainya.
"Awalnya saya berfikir, saya-kan menjual bawang merah, sehingga apa salahnya kalau membuat bawang goreng siap pakai," ceritanya kepada Tribun saat ditemui di kedainya, Kompleks Pasar Topoyo, Kecamatan Topoyo, Mateng, Minggu (13/10/2024).
Berawal dari situ, Amir mencoba berinovasi membuat bawang goreng khas Duri, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, keunggulan dari produknya yakni tidak menggunakan bahan pengawet dan tepung, murni bawang merah asli.
Lebih lanjut ia katakan, proses pembuatannya juga menggunakan teknik manual.
Sehingga, citarasa produknya masih terjaga dan orisinil.
"Alhamdulillah, dalam sekali membuat (produksi) bisa 30 cup," jelasnya.
Bawang goreng tersebut dijual Rp15 ribu per-cupnya.
Sementara jika dirata-ratakan, bisa terjual lima hingga 10 cup perhari.
"Paling banyak pesanan itu ketika mendekati musim lebaran atau hari raya lainnya," jelasnya.
Amir bahkan pernah menjual 20 cup perhari.
Olehnya itu, dari menjual bawang goreng tersebut, ia bisa meraup omzet mulai Rp75 ribu hingga Rp300 ribu perhari. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi AnugrahÂ
TOK! APBD Mateng 2026 Terpangkas, Fokus ke Kesehatan dan Pendidikan |
![]() |
---|
KUA-PPAS 2026 Disepakati, Pemkab Mateng Pastikan Anggaran Berpihak ke Rakyat |
![]() |
---|
Stok Ikan di TPI Desa Babana Mateng Berkurang, dari 4 Ton Kini Tinggal 100 Kilo |
![]() |
---|
Antisipasi Kerusuhan, Kantor DPRD Mamuju Tengah Dilengkapi APAR |
![]() |
---|
Warga Terdampak Proyek Bendungan Budong-budong Akan Pasang Blokade Jika Ganti Rugi Tidak Tuntas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.