Sampah Mamuju

Kanal di Jalan Arteri Mamuju Dipenuhi Sampah Plastik-Bau Tak Sedap

Kondisi kanal ini semakin parah karena tidak terawat, ditambah dengan pertumbuhan rumput liar yang menutupi sebagian besar permukaan air.

Penulis: Suandi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Suandi
Sampah plastik yang memenuhi kanal di Jalan Arteri Mamuju pada Minggu (18/8/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kanal di Jalan Arteri Mamuju menjadi sorotan akibat penumpukan sampah yang meresahkan warga.

Lokasinya berada di sisi kiri jalan Arteri, dari arah Grand Maleo Hotel Mamuju.

Berdasarkan pantauan pada Minggu (18/8/2024), kanal yang memiliki lebar sekitar 5 hingga 7 meter terlihat dipenuhi sampah plastik dan limbah rumah tangga lainnya.

Baca juga: Warga Mamasa Cuan Usai Sulap Sawab Jadi Lahan Budidaya Cabai

Baca juga: Akademisi UGM Kritisi Soal Ini Tentang Pariwisata Karampuang Mamuju

Sampah yang mendominasi kanal ini terdiri dari gelas dan botol air mineral bekas.

Sementara sejumlah perabotan rumah tangga juga terlihat menumpuk di beberapa titik.

Kondisi kanal ini semakin parah karena tidak terawat, ditambah dengan pertumbuhan rumput liar yang menutupi sebagian besar permukaan air.

Tak hanya itu, pohon bakau yang tumbuh di sekitar kanal tampak subur dengan beberapa batang kayu tersangkut di akar-akarnya.

Namun, kondisi ini memperburuk situasi karena sampah tersangkut di antara akar bakau, memperparah tumpukan limbah yang sudah ada.

Seorang warga, Irdan, menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi tersebut.

Ia mengatakan bahwa bau tidak sedap sering tercium dari kanal, terutama ketika ia melewati area tersebut saat joging.

"Kalau saya joging biasanya saya hindari lewat sini. Sering busuk, makanya tidak nyaman, sangat mengganggu," ujarnya.

Kanal ini berada dekat dengan permukiman warga di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Karema.

Irdan, berharap pemerintah segera bertindak untuk membersihkan kanal tersebut.

Menurutnya, jika hujan deras turun, tumpukan sampah dapat menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir di jalanan.

"Kami berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan kondisi ini. Jika dibiarkan, dampaknya bisa sangat buruk, terutama saat musim hujan," pungkasnya.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved