Wisata Mamuju

Akademisi UGM Kritisi Soal Ini Tentang Pariwisata Karampuang Mamuju

Ia mengatakan perlunya transparansi dan kepastian informasi pada managemen pariwisata di Pulau Karampuan.

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Lukman Rusdi
Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa KKN UGM, Muhammad Sulhan saat memberikan keterangan di Balai Desa Karampuang, Sabtu (17/8/2024) siang. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Dosen pembimbing lapangan mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Gajah Mada (UGM) Muhammad Sulhan turut menyoriti terkait ekosistem pariwisita di Pulau Karampuang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

Hal tersebut ia sampaikan usai hadiri Festival Budaya Dirgahayu RI ke-79 Kilau Karampaung 2024 di Balai Desa Karampuang, Sabtu (17/8/2024) sore.

Baca juga: Sudah 4 Kali Jadi Pelatih Paskibraka di Mamuju Tengah, Ini Profil Serka Pampabonga

Baca juga: Sebabkan Kecelakaan, Pohon Besar di Kelurahan Totoli Majene Akhirnya Ditebang

Ia mengatakan perlunya transparansi dan kepastian informasi pada management pariwisata di Pulau Karampuan.

“Seperti bagaimana para turis atau traveler mendapatkan kepastian informasi, jam berapa ia bisa datang ke Mamuju, bagaimana caranya bisa menyeberang ke Karampuang, ada jaminan bahwa ia bisa kembali lagi,” kata Zulhan kepada Tribun-Sulbar.com.

Akademisi UGM itu mengatakan terlepas dari sisi promosi suatu pariwisata, informasi merupakan kebutuhan paling mendasar.

“Bagaimana ketenagan para turis atau traveler itu tercipta, jadi yang paling penting kemampuan untuk menciptakan atau mengeluarkan kepastian informasi,” jelasnya.

Menurutnya, fokus pemerintah saat ini seharusnya lebih kepada tata managemen informasi.

“Ini harusnya jadi konsen pemerintah provinsi, kelihatannya jaraknya pendek (Pelabuhan Mamuju-Karampuang) tapi itu sangat dipengaruhi oleh kondisi alam yang memang diluar kemampuan,” jelas Zulhan.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan kondisi tersebut, pemerintah bisa membentuk asosiasi pengelola administrasi, agar sistemnya berjalan baik.

“Pemilik kapal harusnya membuat asosiasi bersama agar bisa berjalan baik, bukan atas dasar suasana hati,” tutup Zulhan yabg diketahui asli Kalimantan Tengah itu.

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved