Berita Mamuju

Alasan Refocusing untuk Stunting, Penyebab Pemkab Mamuju Tak Fungsikan Gedung Pusat Oleh-oleh

Diketahui anggaran secara keseluruhan dari pemeliharaan pasar tahun 2023 sebanyak Rp600 juta, kemudian Rp200 juta gedung pusat oleh-oleh & Rp400 juta

Penulis: Lukman Rusdi | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/Abd Rahman
Gedung pusat oleh-oleh Pasar Baru Mamuju, Jl Andi Makassau, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), mulai dicat, Senin (3/7/2023) (Abd Rahman) 

TRIBUN - SULBAR.COM, MAMUJU - Kepala Bidang Penguatan dan Pengawasan Sarana Distribusi Pemasaran Disdag Mamuju, Imam Kholil mengatakan pengalihan dana atau refocusing menjadi penyebab gedung pusat oleh-oleh Mamuju yang berda di Jl Andi Makkasa, area Pasar Baru, Kota Mamuju, Sulawesi Barat tak digunakan.

“Kegiatan tahun kemarin semuanya sudah tertuang dalam rencana kerja anggaran (RKA) tetapi sudah direfocusing ke program stunting makanya kami tidak jalankan,” kata Imam kepada Tribun-Sulbar.com, saat dijumpai di kantornya, Senin (29/7/2024).

Diketahui anggaran secara keseluruhan dari pemeliharaan pasar tahun 2023 sebanyak Rp600 juta, kemudian Rp200 juta gedung pusat oleh-oleh dan Rp400 juta untuk paving blok serta atap penjual ikan di Pasar Lama Mamuju.

“Kemarin itu 2023, ada dua kegiatan yang kami batalkan yang pertama pemasangan paving blok, dan perbaikan atap los penjual ikan, dan yang masih bertahan itu anggaran pengecetan saja makanya itu saja yang kami jalankan,” kata Imam.

Sebagai informasi, Gedung Pusat Oleh-oleh Mamuju pertama kali dibangun di masa pemerintahan Suhardi Duka (SDK) melalui APBN Kementrian Perdagangan dengan total anggaran Rp12 milliar, kemudian baru pengalihan aset ke pemerintah daerah pada tahun 2021 lalu.

Baca juga: Jl Soekarno Hatta Mamuju Depan Hotel Berkah Sudah Mulus Setelah Bertahun-tahun Rusak, Warga: Mantap

Baca juga: Polisi Olah TKP Rumah Pejabat Disdik Sulbar Diduga Selingkuh dengan Honorer, Handphone Disita

Diberitakan juga sebelumnya, Jumat 26 Juli 2024 kemarin, Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Mamuju, angkat bicara terkait kondisi Gedung Pusat Oleh-oleh di Jl Andi Makkasau, Kelurahan Karema, Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) yang tak difungsikan.

Kepada Disdag Mamuju, Abd Syahid Pattoeng mengatakan, pengelolaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Gedung Pusat Oleh-oleh bukan menjadi leading sektornya.

“Kita hanya menyiapkan tempat, tapi untuk pengelolaan UMKM di dalamnya itu dilimpahkan ke Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mamuju,” Abd Syahid Pattoeng kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (26/7/2024) siang.

Ia menambahkan, terkait kondisi kebersihan gedung baik di dalam ataupun di luar, itu menjadi tanggungjawab pihak ketiga.

“Untuk pembangunan, yang punya adalah PT Duta Karya jadi harusnya ia bantu pemerintah untuk membersihkan itu,” kata Abd Syahid.

Sementara itu, Kepada Dinas Koperasi Kabupaten Mamuju, Sahari Bulan mengatakan kondisi gedung tersebut masih sangat butuh perbaikan.

“Masih banyak perlu diperbaiki, seperti atap drainase dan lain-lain,” ucap Sahari Bulan kepada Tribun-Sulbar.com. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Lukman Rusdi.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved