Berita Mamuju Tengah
Orangtua Tak Mampu Beli Sepatu, Siswa SD di Mamuju Tengah Pakai Sendal Jepit Lusuh ke Sekolah
Firdaus butuh sepatu sekolah, namun orangtuanya belum sanggup membelikan sepatu baru untuk anaknya yang baru pertamakali masuk sekolah.
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU - Muhammad Firdaus (7) siswa baru Sekolah Dasar (SD) Inpres Desa Kuo, Kecamatan Pangale, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), terpaksa menggunakan sandal jepit lusuh ke sekolah.
Firdaus butuh sepatu sekolah, namun orangtuanya belum sanggup membelikan sepatu baru untuk anaknya yang baru pertamakali masuk sekolah.
Selain tak sanggup membeli sepatu, pakaian seragam sekolah Firdaus juga masih dicicil oleh orangtuanya.
Baca juga: Marak Anak Sekolah di Mateng Pakai Sepeda Listrik, Kasatlantas: Hanya Boleh di Kompleks Perumahan!
Kedua orangtuanya hanya bekerja sebagai buruh harian dan jual sayuran yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-sehari.
Keterbatasan ekonomi sehingga Firdaus bersekolah dengan kondisi yang sangat memperihatinkan.
"Hari pertama masuk sekolah Firdaus tidak pakai sepatu karena belum ada uang untuk beli, itupun seragam sekolah dan pramuka masih dicicil," kata Rudi kakak dari Firdaus, kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (15/7/2024).
Rudi mengaku, ibunya hanya keliling jualan sayur setiap hari dengan menggunakan sepeda, sedangkan bapaknya hanya bekerja buruh harian dan juga garap sawah orang lain.
Selama ini kata dia, keluarganya jarang sekali mendapat bantuan dari pemerintah kabupaten atau provinsi untuk membantu kebutuhan sekolah maupun bantuan sosial lainya.
"itupun kalau ada ya ditunggu informasi dari desa biasa, tapi sudah lama sekali kami tidak dapat bantuan," ujarnya.
Lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari Rudi hanya menunggu panggilan dari orang lain agar dia bekerja seagai buruh harian bersama ayahanya.
Dia juga sedang berusaha agar adiknya Firdaus bisa membeli sepatu agar tetap semangat belajar.
"Semoga ada rejeki supaya bisa saya belikan sepatu untuk adik saya, agar dia semakin semangat belajarnya," bebernya.
Rudi menambahkan, dari empat bersaudara hanya Firdaus yang sekolah sementara saudara lainya sudah berhenti sekolah karena faktor ekonomi yang menghimpit mereka.
Firdaus satu-satunya harapan untuk merubah nasib keluarganya dikemudian hari lewat pendidikan.
"Saya berharap ada bantuan beasiswa untuk adik saya," pungkasnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar, Abd Rahman
Pemkab Mateng Kucurkan Rp300 Juta untuk Perbaikan Jalan Kompleks KTM Tobadak dan Jalur Dua Benteng |
![]() |
---|
Anggota Paskibra Sambangi DPRD Mateng Usai Jalankan Tugas, Bahas Semengat Kebangsaan Pemuda |
![]() |
---|
JOROK! Sampah Berserakan di Alun-alun Tugu Benteng Kayu Mangiwang Mateng Usai Lomba 17 Agustus |
![]() |
---|
Rusak Estetika Kota, Rumput Liar Tumbuh Subur di Trotoar Jalur Dua Trans Sulawesi Mateng |
![]() |
---|
Harga Penja Kering di Pasar Topoyo Mamuju Tengah Rp 35 Per Kilo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.