Kakak Beradik Lumpuh di Polman

KISAH Kakak Beradik di Polman Lumpuh karena Tulang Rapuh Butuh Bantuan, Tinggal di Gubuk 3x3 Meter

Satu keluarga ini bertahan hidup dalam gubuk ukuran 3x3 meter karena rumah yang pernah mereka miliki telah dijual untuk biaya pengobatan.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Ilham Mulyawan
fahrun Ramli Tribun Sulbar
Tenaga medis saat mengunjungi dua bocah alami lumpuh, di Desa Banatorejo, Kecamatan Tapango, Polman, Kamis (11/7/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dua bocah bernama Nur Azizah (12) dan Sri Wulandari (4) yang merupakan kakak beradik alami lumpuh lantaran menderita tulang rapuh hingga akhirnya hanya mampu terbaring lemah di gubuk.

Nur Azizah dan Sri Wulandari merupakan anak pertama dari pasangan suami istri bernama Munir (41) dan Lilis (27).

Satu keluarga ini bertahan hidup dalam gubuk ukuran 3x3 meter karena rumah yang pernah mereka miliki telah dijual untuk biaya pengobatan.

Hasil pemeriksaan tenaga medis, dua bocah lumpuh ini, juga menderita gizi buruk.

Baca juga: Polisi Periksa Kadis DKP & Disdikbud Sulbar Terkait Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Baca juga: Avanza Tabrak Pohon di Depan RSUD Mamuju Sopir Diduga Mengantuk Langsung Dilarikan ke RS

"Kita memutuskan kedua anak ini akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," terang Kepala Puskesmas Tapango, Muhammad Jabir kepada wartawan.

Dia mengaku langsung melakukan intervensi setelah mengetahui adanya dua anak bersaudara menderita tulang rapuh.

Dokter Puskesmas bersama bidan desa telah memeriksa kondisi kesehatan kedua anak ini.

Lambatnya penanganan medis lantaran administrasi kependudukan kedua orang tua anak ini masih tercacat sebagai warga Desa Kuajang Kecamatan Binuang.

Satu tahun terakhir tinggal di Desa Banatorejo, pihak puskesmas terkendala ketika melakukan rujukan ke rumah sakit.

"Tetapi sejak kemarin administrasi kependudukan sudah dipindahkan sehingga kami akan secepatnya merujuk kedua anak ini ke rumah sakit, akan ditangani dokter ahli agar lebih maksimal," ungkapnya.

Baca juga: Aktif Tanam Sukun Pj Gubernur Bahtiar Ungkap Pohon Sukun Mampu Cegah Longsor & Banjir di Sulbar

Baca juga: Lahan 1.000 Hektare di Lariang Pasangkayu Disiapkan Jadi Tambak Pengembangan Udang Vaname

Sementara Petugas Gizi Puskesmas Peliatakan Darmawati menyebut kedua anak ini menderita gizi buruk dan alami stunting.

Hasil pemeriksaan Nur Azizah berusia 10 tahun hanya memiliki berat badan 11 kilogram, mestinya berat badan sudah 15-20 kilogram.

Sementara adiknya Sri Wulandari berusia 3 tahun berat badannya hanya 6 kilogram, harunya sudah 11 kilogram keatas.

“Melihat status gizi kedua anak ini, berada pada mines tiga standar deviasi atau masuk kategori gizi buruk, selain itu keduanya masuk kategori stunting karena panjang badannya tidak sesuai," terang Darmawati.

Sebelumnya diberitakan, Nur Azizah anak pertama lumpuh sejak dia mulai belajar berjalan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved