Berita Polman

Viral di Sosmed Kepala Desa di Tutar Polman Curhat Jalan Sepanjang 12 Km Rusak Parah

Ia menyampaikan soal kondisi jalan sudah puluhan tahun rusak parah, hingga saat ini belum pernah dapat perbaikan.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Munawwarah Ahmad
Baharuddin
Kepala Desa Besoangin Utara Baharuddin saat memperlihatkan jalan rusak sepanjang 12 km di tiga desa, Kecamatan Tutar, Polman, Jumat (7/6/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Viral di media sosial Kepala Desa Besoangin Utara bernama Baharuddin dari Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) curhat terkait akses jalan ke desanya puluhan tahun rusak parah, Jumat (7/6/2024).

Dalam video berdurasi 52 detik ini, Baharuddin duduk diatas motor trail miliknya.

Baca juga: Hari Ini, Kejari Majene Akan Periksa 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pilkada 2020

Baca juga: 528 Kemasan Air Zam-zam Jamaah Haji dari Tanah Suci Makkah Tiba Lebih Dulu di Kemenag Polman

Ia sedang dalam perjalanan, memperlihatkan kondisi jalan rusak parah, berlumpur, berlubang, dipenuhi bebatuan.

Ia menyampaikan soal kondisi jalan sudah puluhan tahun rusak parah, hingga saat ini belum pernah dapat perbaikan.

"Untuk bapak bupati, gubernur sampai presiden, saya sudah menjabat tiga kali sebagai kepala desa, jalan ini tidak pernah diperbaiki," terang Baharuddin dalam video viral tersebut.

Saat dikonfirmasi, Baharudin menjelaskan khusus di wilayah desanya jalan rusak parah sepanjang 4 kilometer (Km).

Sementara ada dua desa di lalui untuk sampai ke desanya, kondisi jalannya juga rusak parah.

Sehingga Baharuddin menyebut 12 Km akses jalan untuk tiga desa sampai ke Desa Besoangin Utara rusak parah.

"Tolong bapak presiden agar memerintahkan bapak gubernur, bupati untuk perbaiki jalan rusak ini," ungkapnya.

Baharuddin menyampaikan akses jalan rusak ini hanya bisa dilalui mobil hardtop dobel gardan, serta motor trail modifikasi.

Warga menggunakan mobil itu mengangkut kebutuhan rumah tangga dari pasar Tutar ke wilayah desa terjauh ini.

Setiap sepekan sekali, warga di desa itu ke pasar bergotong royong menarik mobil hardtop.

Medan jalan dipenuhi tanjakan, jurang di sisi kiri, menjadi semakin sulit dilalui saat hujan deras terjadi.

"Supaya kebutuhan warga desa selalu terpenuhi, kalau hujan deras licin kita gotong royong tarik hardtop terjebak lumpur," jelasnya.

Ia menambahkan setiap ada warga sakit dan harus di rujuk ke rumah sakit daerah akan ditandu.

Warga kembali gotong royong, bahkan ditandu menyebrangi sungai, lantaran tidak adanya jembatan penghubung.

Warga pun berharap agar kiranya pemerintah daerah juga memprioritaskan perbaikan jalan ke tiga desa ini.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved