Berita Pasangkayu

Kisah Farni, Seorang IRT di Pasangkayu Sudah 10 Tahun Tekuni Jualan Kue

Kini Farni bersyukur dan lebih menikmati sebagai ibu rumah tangga sambil membuka usaha.

Penulis: Muhammad Asrul | Editor: Nurhadi Hasbi
Muhammad Asrul/Tribun-Sulbar.com
Farni seorang penjual kue selama puluhan tahun, saat ditemui di lapak jualanya Jl Abdul Muis depan Kompleks Perkantoran, Kabupaten Pasangkayu, Senin (29/4/2024) 

TRIBUN-SULBAR.COM, PASANGKAYU -- Farni, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, sudah puluhan tahun menekuni jualan kue.

Ibu tiga anak itu menceritakan pengalamannya selama ia merintis usaha jualan kue semenjak anaknya masih kecil dan sekarang anak sulungnya sudah berusia 18 tahun.

"Untuk kue yang disediakan ada puluhan jenis, mulai dari gorengan sampai kue manis lainnya," ucap Farni saat ditemui Tribun-Sulbar.com di kediamannya, Senin (29/4/2024).

Baca juga: KISAH Hafiz Quran, Numpang di Rumah Keluarga hingga Diangkat Jadi Imam Masjid, Kini Daftar Polisi

Baca juga: Kisah Haru Megawati Dapat Kaos dari Jokowi Saat Kunjungan di Mamuju Alhamdulillah Dapat Dua Baju

Kue yang tersedia dilapak jualan milik Farni, seperti roti goreng, risol, dadar gulung, putu dan jenis kue lainnya.

Untuk harga kue dibandrol mulai dari Rp 5 ribu per tiga biji.

Uniknya dari ibu tiga anak itu, ia menjalankan usahanya dengan seorang diri, dengan pengalaman selama puluhan tahun ia tetap bisa eksis dan survive.

Saat ditanya terkait karyawan, Farni mengatakan sudah pernah sebelumnya ia rekrut.

"Namun kadang cuma sebentar keluar lagi, jadi optimis saja bisa dikerjakan dengan mengatur waktu," tambahnya.

Terlihat dari caranya membuat kue dan melayani pembeli, Farni sudah sangat lihai dan terampil.

Bahkan untuk membuat kue dia harus mengatur waktu mulai dari subuh star sampai pagi beberapa jenis kue sudah siap ia jual.

Sampai siang haripun, ia masih tetap membuat adonan kue disela-sela waktu luang sambil melayani konsumen.

Kini Farni bersyukur dan lebih menikmati sebagai ibu rumah tangga sambil membuka usaha.

“Waktu bersama keluarga lebih banyak. Walaupun sambil kerja kita masih bisa ngawasin anak. ibu-ibu sih biar susah asal dekat anak udah senang aja,” katanya

Sosok Farni, juga dikenal sebagai orang dermawan, ia sering berbagi kepada anak-anak yang nongkrong diwarungnya.

Ketika masih ada lebih kuenya tersedia di etalase kue miliknya, ia tidak pernah pelit untuk berbagi.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved