Pelecehan Seksual

Sepekan, Dugaan Pelecehan Seksual Oknum Pejabat Kanwil Kemenag Sulbar Belum Menemui Titik Terang

Laporan yang diterima Tribun-Sulbar.com, oknum bersangkutan telah berada di Jakarta sejak 6 Maret 2024.

Penulis: Suandi | Editor: Nurhadi Hasbi
ist/Tribun-Sulbar.com
Kantor Wilayah Kemenag Sulawesi Barat di Jl Abd Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Sepekan, dugaan tindakan amoral dilakukan pejabat tinggi di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Barat (Sulbar) belum menemui titik terang.

Laporan yang diterima Tribun-Sulbar.com, oknum bersangkutan telah berada di Jakarta sejak 6 Maret 2024.

Oknum tersebut dikabarkan telah menjalani pemeriksaan oleh Inspektoral Jenderal Kementerian Agama RI terkait dugaan tindakan amoral terhadap stafnya.

Namun, hingga sepekan kasus tersebut mencuat ke publik, hingga kini belum ada titik terang.

Baca juga: Tokoh Pendiri Sulbar Kutuk Keras Dugaan Perbuatan Amoral Oknum Pejabat Kanwil Kementerian di Sulbar

Awak Tribun-Sulbar.com melakukan konfirmasi ke pihak internal Kanwil Kemenag Sulbar, namum enggang memberikan komentar.

Awak Tribun-Sulbar.com diminta untuk konfirmasi langsung masalah ini ke Kepala Biro Kepegawaian Kemenag RI, Wawan Junaedi.

Kabarnya, oknum tersebut masih berada di Jakarta hingga saat ini. Sudah lebih dari dua pekan tidak berkantor secara langsung di Kanwil Kemenag Sulbar.

Tokoh Pendiri Sulbar Kutuk Keras Dugaan Perbuatan Amoral Oknum Pejabat Kanwil Kementerian di Sulbar

Sebelumnya, tokoh pendiri Sulawesi Barat (Sulbar) sekaligus inisiator berdirinya kantor wilayah kementerian agama, Rahmat Hasanuddin, mengutuk keras dugaan tindakan amoral dilakukan oknum pejabat kementerian di daerah ini.

Rahmat Hasanuddin mengatakan, lembaga kantor wilayah kementerian tersebut adalah lembaga yang sangat dihormati dan muliakan.

"Saya dengar cerita. Saya sakit hati dan tersinggung dengan informasi tidak bagus ini datang dari kantor wilayah kementerian yang harusnya sangat dihormati dan dimuliakan," tegas Rahmat Hasanuddin kepada awak Tribun-Sulbar.com saat ditemui di Mamuju, Senin (4/3/2024).

Rahmat mengatakan, Sulbar memiliki budaya sangat santun dan malaqbi, sehingga perbuatan amoral tersebut tak seharusnya di bawa ke daerah ini.

Plh kepala Kemenag Sulbar, I Nyoman Armadi saat mendengar permintaan massa aksi HMI Manakarra di kantor kemenag Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, Kamis (7/3/2024).
Plh kepala Kemenag Sulbar, I Nyoman Armadi saat mendengar permintaan massa aksi HMI Manakarra di kantor kemenag Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, Kamis (7/3/2024). (suandi)

"Kalau ini sudah terbukti, harus ditindak tegas," pungkasnya.

Ia khawatir, jika tidak ditindak oleh atasan atau instansinya jangan sampai masyarakat yang bertindak.

"Tapi mudah-mudahan masyarakat tidak bertindak," ucapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved