Harga Beras Melonjak

Harga Beras Mahal, Disdag Polman Siapkan 3 Ribu Ton Beras Murah Untuk Stok 3 Bulan

Stok beras ini merupakan program beras murah atau Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras.

Penulis: Fahrun Ramli | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun-Sulbar.com/Fahrun Ramli
Antrean warga berburu beras murah di Kompleks Pasar Sentral Jl Tamajarra, Kelurahan Pekkkabata, Kecamatan Polewali, Polman, Jumat (23/2/2024). 

TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mencatat stok beras sebanyak 3.610, 820 ton untuk pemenuhan selama tiga bulan kedepan, Selasa (27/2/2024).

Stok beras ini merupakan program beras murah atau Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras.

Diklaim mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Polman selama tiga bulan kedepan.

Serta untuk mengantisipasi kekurangan stok setelah kenaikan harga beras selama sepekan terakhir.

Disdag Polman bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Polman untuk menyediakan beras murah.

Mereka menunjuk empat toko di Kompleks Pasar Sentral Jl Tamajarra, Kelurahan Pekkkabata, Polman.

Pemilik toko lalu menyalurkannya kepada setiap ibu rumah tangga yang antre berburu pasar murah.

Begitu pula dengan kompleks pasar lainnya seperti di Kecamatan Wonomulyo dan Campalagian.

Beras murah yang disalurkan dua kali dalam sepekan ini harganya Rp 54 ribu dengan isi lima kilogram (kg).

Sementara harga beras secara umum di pedagang pasar lainnya, sudah mencapai Rp 85 ribu per lima kg.

"Ini salah satu langkah kami untuk menyalurkan beras yang dapat terjangkau atau beras murah," terang kepala bidang perdagangan Disdag Polman, Fatriasmal kepada wartawan.

Dijelaskan kerja sama dengan Bulog Polman ini lantaran dia sebagai penyangga beras.

Ketersediaan beras itu pun dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama tiga bulan kedepan.

Masyarakat, kata Fatriasmal tidak perlu panik akan keterbatasan stok, lantaran cukup tersedia.

"Ada tiga gudang penyimpanan Bulog, itu kesemuanya berdekatan dengan pasar induk," lanjutnya.

Menurut Fatriasmal kenaikan harga beras ini masih merupakan dampak dari musim kemarau beberapa bulan lalu.

Hasil panen petani yang diserap menurun drastis sehingga berpengaruh terhadap harga beras.

Dia menambahkan untuk panen di awal tahun 2024 ini, sudah cukup membaik dari masa panen sebelumnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved