Orang Tua Korban Penganiayaan Guru di SMAN 1 Bonehau Mamuju Lapor Polisi, Kepsek Dipanggil Kadis

MIY merasa kesakitan, sebab mengenai kantong mata korban sebelah kiri hingga mengeluarkan darah dan memar.

"Saya merasa kesakitan, saya menangis waktu itu karena sakit sekali," ungkapnya.

Tak cukup sampai disitu, usai dirinya menenangkan diri sejenak, guru ini ternyata masih ingin menyiksanya dengan berjemur di siang hari.

"Saya disuruh lagi berjemur, setelah dipukul pakai kursi," terangnya.

Ayah korban, langsung mendatangi SPKT Kepolisian resor kota (Polresta) Mamuju, sekira pukul 10.30 wita pagi.

Berdasarkan laporan di SPKT saat diiterogasi, polisi setidaknya akan memeriksa dua saksi.

Saksi tersebut, dua-duanya berasal dari sekolah yang sama saat menyaksikan pemukulan di luar ruangan sekolah SMAN 1 Bonehau.

"Kami dari Bonehau tadi pagi, dan tiba untuk melapor kejadian kemarin terhadap anak saya ini," jelas ayah korban, kepada Tribun-Sulbar.com saat berada di Mapolresta Mamuju, Jumat (22/9/2023).

"Kami tidak terima anak kami dipukul begitu saja, padahal cuma hal sepele," lanjutnya.

Berdasarkan hasil pemeriksan, pihak kepolisian juga memeriksa luka bengkak, memar dan lecet di bagian kantung mata sebelah kiri MIY.

Kadis Panggil Kepsek

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat Mitthar Thala Ali tidak mau banyak berkomentar perihal pemukulan yang dilakukan oknum guru terhadap siswa di SMAN 1 Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

"Kami panggil kepala sekolahnya dulu," singkatnya Mitthar kepada Tribun-Sulbar.com, Jumat (22/9/2023).

"Belum bisa saya komentar, karena belum ketemu dengan kepala sekolahnya," katanya lagi. (*)