Berita Mamuju Tengah

Hemat BBM, Petani di Kuo Mamuju Tengah Gunakan Elpiji Untuk Mesin Pompa Air

Mesin pompa air yang menggunakan BBM jenis premium ini dimodifikasi menjadi berbahan bakar elpiji.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Mesin pompa air yang dimodifikasi menggunakan bahan bakar elpiji untuk pemgairan sawah di Desa Kuo Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah, Rabu (9/8/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Kekeringan melanda areal persawahan di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, memaksa petani harus memutar otak untuk menyelamatkan tanaman padi mereka.

Mereka terpaksa membuat sumur bor di areal pematang dan menyedotnya dengan menggunakan mesin pompa air.

Itu cara satu-satunya dilakukan petani agar lahan persawahan meraka dapat teraliri air.

Namun, untuk menyedot air, membutuhkan bahan bakar minyak (BBM) tidak sedikit untuk menghidupkan mesin pompa.

Kondisi itu memaksa para petani berinovasi.

Mereka menggunakan bahan bakar gas untuk menghidupkan pompa air.

Karena, penggunaan BBM sangat boros.

Seperti digunakan Sulasini (58) warga Dusun Rawa Tanjung Desa Kuo Kecamatan Pangale, Mamuju Tengah.

Mesin pompa air yang menggunakan BBM jenis premium ini dimodifikasi menjadi berbahan bakar elpiji.

"Kalau pakai premium agak boros pak, jadi kita pakai elpiji lebih hemat, " tutur Sulasini.

Kata Sulasini, dalam satu tabung elpiji ukuran 3 kg dapat menghidupkan mesin pompa seharian.

"Ini sudah menghabiskan 12 tabung elpiji 3 kilogram pak, " ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi para petani sawit.

Sementara itu, Suyatno Kepala Dusun Rawa Tanjung katakan lahan persawahan di desa Kuo dilanda kekeringan secara merata.

"Ini merata pak, tak hanya di Dusun Rawa Tanjung dampak kemarau panjang, " pungkasnya.(*)

Lapiran wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved