Cerita Herman Penjual Es di Mamuju Tengah Asal Tegal Jawa Tengah

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Seorang pria paruh baya bernama Herman (47) menceritakan kisahnya menjual es campur di Mamuju Tengah.

Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini sudah berjualan es keliling di Mamuju Tengah sejak tahun 2020 lalu.

Herman mengaku sebelumnya ia berjualan es keliling di Tangerang dan Kalideres Jakarta Barat.

"Awalnya jualan es keliling di sana, pas udah nikah hijrahnya kesini, " Kata Herman ditemui saat mangkal di depan masjid Raya Nurul Hidayah Topoyo, Minggu (6/8/2023).

Herman katakan, awal mula usahanya adalah berdagang es dawet, namun tidak awet dirinya beralih ke es campur.

"Awal mula usaha saya sebenarnya jualan es cendol dawet, tapi karena bahan dasarnya santan jadi mudah basi, "terangnya.

Kemudian ia pun beralih menjual es campur setelah di Mamuju Tengah.

"Kalau es dawet kan buat santannya sebelum subuh, bertahannya tidak lama habis Ashar santannya sudah kecut, " Ujarnya.

Lanjut ia, sementara kalau es campur bahan dasarnya sirup bisa bertahan lama.

Di Mamuju Tengah Herman mengaku sudah berjualan es campur keliling sekitar dua tahun lebih.

"Sebelumnya di Tangerang dan Kalideres, kalau disini sudah ada dua tahunan, "ucap Alumni Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan.

Adapun harga es campur dagangan Herman beragam. 

"Kalau harga beragam pak, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000, tergantung pembeli," ucapnya lagi.

"Rata-rata pembelinya anak sekolah pak, jadi mangkalnya biasa di depan sekolah, sementara kalau hari libur begini kita banyak keliling, " Imbuhnya.

Herman mengaku hijrah ke Mamuju Tengah usai menikah dengan wanita satu alumni pondok pesantren.

"Istri alumni Hidayatullah juga, kebetulan orang Mamuju Tengah, " Pungkasnya.

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri