Berita Mamuju
Manakarra Tower, Nasib Landscape Kota Mamuju yang Tak Kunjung Jadi
Rencana itu sepertinya masih belum jelas, Ketua Komisi I DPRD Mamuju, Sugianto Menyebut, gedung perpustakaan ternyata dialihkan lagi.
Penulis: Adriansyah | Editor: Nurhadi Hasbi
TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Lima tahun sudah, pusat Kota Mamuju, berdiri bangunan tak kunjung jadi.
Bangunannya mulai berlumut, tamannya tak terpelihara.
Hingga Minggu (30/7/2023) ini nasibnya kian tak jelas.
Oleh inisiatornya, Habsi Wahid, konstruksi bangunan itu diberi nama Manakkara Tower.
Momen pencanangan 2019 lalu, dipilih bertepatan peringatan HUT 479 Mamuju, di Paripurna DPRD Mamuju, Senin (14/7/2019) silam.
Namun, setengah dekade sudah, proyek konstruksi beton itu, mangkrak dan tak berlanjut.
Awal Maret 2023 lalu, Bupati Mamuju Hj Sitti Sutinah Suhardi, mengungkapkan, proyek Manakarra Tower, akan didesain ulang jadi bangunan perpustakaan digital.
“Saya ingin membangun perpustakaan canggih berbasis digital di Kabupaten Mamuju. Anggarannya belasan milyar, insya Allah akan jadi yang terbaik dan terbesar di Sulawesi Barat, mohon doa nya bapak-ibu,” kata Sutinah Suhardi dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Kabupaten Mamuju, Kamis 9 Maret 2023.
Dilansir situs resmi pemkab Mamuju, https://mamujukab.go.id/?p=12096, rencana itu disambut tepuk tangan meriah hadirin di Aula Serbaguna Kantor Bupati Mamuju.
Rencana itu harus menyesuaikan kebijakan pusat.
Hal ini terkait dengan Peraturan Menteri Keuangan No 212 atau PMK 212 yang memerintahkan agar anggaran daerah difokuskan untuk dua bidang yakni kesehatan dan pendidikan.
Rencana itu sepertinya masih belum jelas, Ketua Komisi I DPRD Mamuju, Sugianto Menyebut, gedung perpustakaan ternyata dialihkan lagi.
"Kelanjutan pembangunan belum jelas lagi, karena di tempat itu ruang terbuka hijau," imbuhnya, saat di hubungi Tribun-Sulbar.com, Minggu (30/7/2023).
Ia menilai, meski pun dengan bentuk lain sama saja adalah sebuah kegagalan.
Regulasi dan dukungan pihak legislatif ternyata bertepuk sebelah tangan.
Badan Anggaran (Banggar) DPRD Mamuju tidak pernah membahas pengalihan Landscape menjadi perpustakaan.
“Pemerintah kita ini asal bikin program, kami di DPRD pasti menolak itu,” tegasnya.
“Masih banyak yang lebih mendesak, jalan 90 persen tidak bagus seperti jalan hancur dan berlubang, sungguh sangat memalukan bila kita kedatangan tamu,” tutupnya.(*)
UMKM di Mamuju Tengah Manfaatkan Kompleks KTM Tobadak Berjualan, Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari |
![]() |
---|
Saling Lapor: Begini Kronologi Pemasalahan Mahasiswa dan Dosen di Kampus Unika Mamuju |
![]() |
---|
Jalan Poros Bayor Topoyo Mamuju Tengah Mulai Diperbaiki, Anggaran Rp200 Juta |
![]() |
---|
PGPM Mamuju Soroti Pelanggaran K3 dan Pekerja Tanpa APD di Proyek Jembatan Pelabuhan |
![]() |
---|
Inspektorat Mamuju Tengah Monitoring Pembangunan Pustu di Desa Pangalloang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.