Solar Langka

Solar Langka, Manajer SPBU di Mamuju Bantah Layani Pengecer Sebut Dapat Jatah 16 Ribu Liter per Hari

maraknya penjual eceran solar di sekitar lokasi SPBU, Sunardi menegaskan mereka tidak memiliki hubungan dengan pihak SPBU

Penulis: Suandi | Editor: Ilham Mulyawan
suandi
SOLAR HABIS - Pantauan di lokasi pada Minggu (5/10/2025), aktivitas pengisian solar di SPBU tersebut tampak terhenti. Tak ada petugas yang berjaga di area dispenser solar khusus solar. Sementara pertalite, belasan kendaraan mengantri. Sebuah papan pengumuman bertuliskan “Produk Biosolar dalam Proses Pengiriman” dipasang di dekat area pengisian. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kelangkaan bahan bakar solar kembali dikeluhkan sopir truk dan warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. 

Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah itu, termasuk SPBU Kali Mamuju di Jalan Ir. Juanda, sering kehabisan stok lebih cepat dari biasanya.

Padahal, di depan SPBU tersebut justru tampak sejumlah pengecer menjajakan solar dalam jeriken.

Sehingga menimbulkan tanda tanya di kalangan pengguna kendaraan besar yang kesulitan mendapatkan BBM subsidi itu.

Baca juga: Pelanggan Terlalu Banyak Capai 5.042 Orang Distribusi Air Bersih di Mamuju Tengah Kerap Macet

Baca juga: DPRD Sulbar Soroti Pelanggaran Izin dan Limbah PT Palma di Pasangkayu Pertanyakan Kinerja DLH

Menanggapi kondisi tersebut, Manager SPBU Kali Mamuju, Sunardi, memastikan pasokan solar ke SPBU-nya tetap berjalan normal. 

Ia menegaskan, pihaknya menerima pasokan solar sebanyak 16 ribu liter per hari.

“Kalau tiba malam 16.000 (liter) langsung dijual, ditutup sekitar 6.000 liter untuk dijual pagi hari jam 7 sampai habis,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Minggu (5/10/2025).

Menurut Sunardi, SPBU Kali Mamuju biasanya mulai beroperasi pada pukul 07.00 pagi. 

Dalam kondisi normal, stok solar bisa habis antara pukul 09.00 hingga 10.00 WITA.

“Biasanya buka jam 7 pagi, sampai habis kadang jam 9, kadang jam 10 habis,” tambahnya.

Terkait maraknya penjual eceran solar di sekitar lokasi SPBU, Sunardi menegaskan mereka tidak memiliki hubungan dengan pihak SPBU. 

Ia mengatakan pihaknya hanya melayani pembelian solar langsung melalui kendaraan di tempat pengisian resmi.

“Nda ada, karena di SPBU hanya melayani pembelian lewat kendaraan. Pengecer yang di depan bukan bagian dari SPBU,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah sopir truk di Mamuju mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar di SPBU resmi. 

Mereka menuding kelangkaan ini disebabkan oleh maraknya pelangsir dan pengecer yang membeli solar dalam jumlah besar untuk dijual kembali dengan harga lebih mahal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved