Berita Mamuju Tengah

Banyak Acara Pengantin, Penyebab Tagung Gas 3 Kg di Mamuju Tengah Langka

Kata ia, kelangkaan hanya terjadi di Kecamatan Topoyo, sementara di kecamatan lain stoknya masih aman.

Penulis: Samsul Bachri | Editor: Nurhadi Hasbi
Samsul Bachri/Tribun-Sulbar.com
Stok tabung kosong di salah satu pangkalan di Kecamatan Topoyo, Mamuju Tengah, Minggu (16/7/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Banyaknya permintaan pada acara pengantin, salah satu penyebab kelangkaan tabung gas atau elpiji 3 kilogram di Mamuju Tengah, Sulbar.

Hal ini diungkapkan kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagperin) Mamuju Tengah, Colleng Sulaiman, saat ditemui Tribun-Sulbar.com, Senin (17/7/2023).

Beberapa hari terakhir tabung mengalami kelangkaan dilapangan sehingga menyebabkan kenaikan.

Bahkan harga pertabungnya capai Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu di tingkat pengecer.

"Suplay dari agen ke pangkalan jumlahnya tetap. Nanti kami cek di lapangan, karena beberapa bulan yang lalu, tabung 3 kg tetap tersedia dan harga tetap stabil, " kata Colleng kepada Tribun-Sulbar.com, Senin (17/7/2023).

Kata ia, kelangkaan hanya terjadi di Kecamatan Topoyo, sementara di kecamatan lain stoknya masih aman.

"Yang langka cuma di Topoyo, banyak permintaan karena banyak pengantin, " tuturnya.

"Di sisi lain orang mampu juga tetap pada pakai tabung 3 kilogram, " lanjutnya.

Untuk menghindari hal tersebut, pihaknya telah menghimbau agen elpiji untuk menekan semua pangkalan agar tidak menjual kepada masyarakat yang tidak berhak.

"Kita sudah sampaikan ke agen, untuk menekan semua pangkalan agar tidak menjual kepada orang mampu," terangnya.

Lanjut ia, pemerintah hanya bisa menekan ke agen, karena yang mengatur pangkalan itu adalah agen.
"Problemnya disitu," tuturnya.

Colleng juga menyampaikan, kini pertamina sedang merampungkan data masyarakat yang tidak mampu untuk dijadikan acuan dalam penyaluran elpiji 3 kilogram.

"Sekarang pertamina sedang merampungkan data masyarakat yang tidak mampu untuk dijadikan acuan penyaluran elpiji 3 kilogram, " imbuhnya.

Kategori masyarakat tidak mampu, menurut Colleng berpenghasilan perbulannya Rp 1,5 juta ke bawah.(*)

Laporan wartawan Tribun-Sulbar.com Samsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved