Berita Sulbar

Atasi Stunting di Sulbar, BKKBN Akan Gelar Program DAHSAT di Desa

Program DAHSAT itu akan dilaksankan di desa dan kelurahan yang memiliki kampung keluarga berencana (KB).

|
Penulis: Abd Rahman | Editor: Nurhadi Hasbi
Tribun Sulbar / Zuhaji
Kepala BKKBN Sulbar, Nuryamin saat memberi keterangan penanganan stunting di Sulbar 

TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) akan melaksanakan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DAHSAT) di Sulawesi Barat.

Program DAHSAT itu akan dilaksankan di desa dan kelurahan yang memiliki kampung keluarga berencana (KB).

Menurut data BKKBN sebanyak 285 desa dan kelurahan di Sulbar sudah masuk dalam kampung keluarga berencana (KB)

"Dari 640 desa termasuk kelurahan di Sulbar ada 285 yang sudah masuk jadi kampung (KB). Disinilah akan dibuat program dapur sehat atasi stunting," ungkap Kepala BKKBN Sulbar Nuryamin saat dihubungi Tribun-Sulbar.com, Rabu (17/5/2023).

Yamin mengatakan, program DAHSAT ini adalah upaya untuk mengangkat atau mengolah makanan lokal demi mengatasi masalah stunting.

Hal itu dilakukan agar makanan-makanan instan itu dihindari dan lebih banyak mengkonsumsi makanan khas lokal agar lebih sehat.

"Makan-makanan orang dulu itu atau makana lokal lebih sehat, daripada makanan instan. Sehingga ini jadi latar belakang program dapur sehat atasi stunting ini lahir," ujar dia.

Kata dia, program pengolahan makanan lokal ini belum pernah dilakukan oleh pemerintah daerah.

Karena itu BKKBN mencoba untuk mendasain program tersebut sebagai upaya mengatasi masalah stunting.

"Kita masuk di program Dahsat ini sebagai upaya mengatasi stunting di masing-masing kabupaten di Sulbar," bebernya.

Apalagi kata dia,sekarang di masing-masing desa ada anggaran mengenai pemanfaatan ketahanan pangan.

"Jadi inimi program DAHSAT akan mengawal resep-resep olahan pangan makanan lokal melulai OPD terkait. Program ini juga menggunakan anggaran yang melekat di Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan jumlah variatif ada Rp 900 juta ada Rp 600 juta per kabupaten," imbuhnya.

Lanjut Yamin menarangkan, nantinya program ini dimulai dengan pelatihan-pelatihan mengolah makanan lokal dengan melibatkan tenaga kesehatan bagian gizi.

"Nanti akan ada pelatihan di masing-masing kampung KB desa dan kelurahan, diajarkan cara mengolah makanan yang sehat berprotein, seperti pisang dan ikan," paparnya.

Dia berharap, dengan adanya program DAHSAT ini akan membantu mengendalikan stunting di Sulbar.

Program yang akan berjalan nantinya akan selalu dimonitor oleh tim pendamping keluarga terkait perkembangan kegiatan di level desa.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved