Data BPS

Angka Kemiskinan di Desa Meningkat 12,58 Persen pada September 2022

persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami peningkatan dari sebesar 12,26 persen pada Maret 2022 menjadi 12,58 persen pada September 202

Penulis: Zuhaji | Editor: Munawwarah Ahmad
Tribun Sulbar / Zuhaji
Kepala Statistik Ahli Madya, BPS Sulbar, Mukrabin, usai melakukan pers rilis di aula BPS Sulbar, Jl Martadinata, Simboro, Mamuju, Senin (16/1/2023). 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat angka kemiskinan pada September 2022 sebanyak 169,26 ribu jiwa.

Secara absolut, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 3,54 ribu jiwa, jika dibandingkan Maret 2022.

"BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan," jelas Kepala Statistik Ahli Madya, BPS Sulbar, Mukrabin, di aula BPS Sulbar, Jl Martadinata, Simboro, Mamuju, Senin (16/1/2023).

Dia juga menjelaskan, Garis Kemiskinan (GK) makanan dinilai dari pengeluaran kebutuhan minimum makanan, setara 2100 kalori per kapita per hari.

"Sementara GK bukan makanan, merupakan nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok nonmakanan lainnya," papar Mukrabin.

Lanjut, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami peningkatan dari sebesar 12,26 persen pada Maret 2022 menjadi 12,58 persen pada September 2022.

Sementara, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 9,76 persen justru turun menjadi 9,33 persen pada September 2022.

"Peranan komoditi makanan terhadap GK lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan," ungkapnya.

Kata dia, rokok kretek filter menjadi komoditi urutan kedua yang memberi pengaruh besar pada kenaikan GK Sulbar pada September 2022.

Untuk di perkotaan sendiri besaran angka yang ditujukan salah satu jenis komoditi makanan ini mencapai 10,60 persen dan perdesaan 10,92 persen.

"Yang pertama beras, untuk perkotaan itu 33,76 persen, perdesaan 27,22 persen," singkatnya. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved