Berita Majene

Sedih dan Pasrah, Keluarga Akan Carikan MA Sekolah Lain Meski Tidak Terbukti Pengguna Obat Terlarang

Namun demikian, sekolah tetap ngotot mengeluarkan MA dari SMA Negeri 1 Pamboang dengan dalih melindungi siswa lain

Penulis: Hasan Basri | Editor: Ilham Mulyawan
Tribun-Sulbar.com/Hasan Basri
Seorang siswa yang dikeluarkan dari sekolah memperlihatkan bukti hasil tes urine karena dituduh sebagai pengedar dan pemakai obat obat terlarang. 

TRIBUN - SULBAR. COM, MAJENE -- Keluarga MA, siswa yang dikeluarkan sekolah hanya karena diduga terlibat obat terlarang di Majene, kini hanya bisa pasrah hanya bisa pasrah.

Mereka pasrah dengan keputusan yang diambil SMA Negeri 1 Pamboang, Kabupaten Majene mengeluarkan MA dari sekolah lantaran dituduh terlibat peredaran obat obat terlarang.

Meskipun keputusan sekolah dianggap sepihak, karena menuding tanpa ada bukti, tidak ada jalan lain yang diambil keluarga selain mencarikan tempat sekolah baru.

Baca juga: Plt Kadis Pendidikan Sebut Keputusan SMAN 1 Pamboang Sudah Tepat, Natsir: Harus Jadi Pembelajaran

Baca juga: Kadis Pendidikan Majene Sebut Keputusan SMAN 1 Pamboang Keluarkan 4 Siswa Sesuai SOP

"Orangtua saya mungkin mau mencarikan sekolah lain untuk adik saya, " kata Rosadi Ilyas kepada tribun, Jumat (21/10/2022) malam.

Jalan ini diambil mencarikan sekolah lain, karena kata Rosadi, mereka sudah berusaha menyakinkan sekolah jika adiknya tidak bersalah seperti yang dituduhkan.

Dimana hasil tes urine MA sudah keluar dan dinyatakan negatif atau tidak mengkonsumsi obat obat terlarang seperti yang dinyatakan oleh pihak sekolah.

Namun demikian, sekolah tetap ngotot mengeluarkan MA dari SMA Negeri 1 Pamboang dengan dalih melindungi siswa lain agar tidak terpengaruh peredaran, dan penggunaan narkoba serta obat-obatan terlarang.

"Walaupun tidak ada bukti atas dugaan yang dituduhkan ke adik saya dan langkah ke depannya orangtua saya lebih memilih mencari sekolah lain untuk melanjutkan pendidikan adik saya," ucapnya.

Sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar telah menerima kronologi kejadian empat siswa di SMA 1 Pamboang, Majene, Sulbar.

Dari hasil kronologi diterima Diknas Sulbar menyimpulkan bahwa langkah dilakukan sekolah sudah sesuai regulasi.

"Keputusan yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah tepat dengan tetap berpedoman pada regulasi atau ketentuan sekolah yang berlaku," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar M Natsir, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (21/10/2022)

Langkah, yang diambil sekolah ini sebagai upaya menyelamatkan para siswa lainnya.

Sehingga, kata dia, sudah tepat empat siswa ini diserahkan kembali ke orangtuanya.

"Ini menjadi pembelajaran bagi dinas dan satuan pendidikan untuk lebih maksimal mengawasi para anak didik sebelum proses belajar mengajar di mulai," ungkap Natsir.

Termasuk, memastikan anak-anak siswa jauh dari hal-hal yang bisa merugikan masa depannya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved